September Ceria, Petani Desa Besur Bahagia Hasil Panen Melimpah

September Ceria, Petani Desa Besur Bahagia Hasil Panen Melimpah


Siti Adidah
24/09/2024

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Jawa Timur hadir membersamai kelompok tani Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan dalam kegiatan panen raya yang dilaksanakan pada Kamis, (19/09). Sebanyak 920 ton padi berhasil di panen dari luas lahan 100 hektar. 

Desa Besur menjadi salah satu desa binaan LAZ Al Azhar,  Bank Indonesia, dan akademisi UNAIR dengan menerapkan program pemberdayaan desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program Desa Berdikari, masyarakat mendapatkan pendampingan langsung dalam mengembangkan berbagai sektor dan potensi desa di antaranya perekonomian, sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.

Aditya Kusuma, Kepala Kantor Perwakilan LAZ Al Azhar Jawa Timur mengatakan kegiatan panen raya tidak hanya digelar sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh, tetapi juga sebagai momentum untuk menjalin silaturahmi antara anggota kelompok tani sehingga dapat menciptakan masa depan yang lebih sejahtera.

”Pendampingan kelompok dengan pertemuan rutin anggotanya secara konsisten dilakukan, selain itu kami juga memberikan penyuluhan untuk memaksimalkan potensi desa agar warganya semakin mandiri,” ujarnya.

Rumaji, salah satu petani Desa Besur mengungkapkan rasa bahagianya karena hasil panen ke dua yang diperoleh tahun ini dapat meningkat dari tahun sebelumnya. Rata-rata untuk lahan 200 meter hasil panen yang diperoleh sekitar 40-45 sak. Sedangkan untuk tahun ini dari luas lahan tersebut dapat memperoleh hasil hingga 54 sak. 

”Alhamdulillah untuk hasil panen tahun sekarang bisa memperoleh hasil yang melimpah. Saya juga optimis hasil ini akan terus meningkat,” ungkapnya.

Baca juga: Dari Rumah Bibit Desa Gemilang Kampung Perubahan Sukawangi Warga Bisa Panen 35 Kilogram Pakcoy

Peningkatan jumlah panen tersebut merupakan hasil dari ikhtiar menerapkan penggunaan pupuk organik yang berasal dari jerami. Pasalnya pembakaran jerami dan sisa-sisa tanaman di lahan sawah menjadi perhatian karena berpengaruh signifikan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim.

Pembakaran juga menyebabkan penurunan kualitas udara dan berbagai masalah kesehatan, hilangnya unsur hara yang berdampak pada penurunan kesuburan tanah serta meningkatkan potensi hilangnya nutrisi yang ada di tanah. 

”Setelah mendapatkan pendampingan kami menggunakan jerami sebagai pupuk organik untuk perbaikan kesuburan tanah, ini juga menjadi salah satu upaya pengurangan biaya penggunaan pupuk kimia, juga mengurangi pencemaran lingkungan di sini,” tambahnya.

BACA JUGA