“Ini beberapa anggota sudah panen, Alhamdulillah setiap anggota dapat memanen beberapa botol madu klanceng,” kata ustadz Noor, bendahara KSM Rizki Berkah Gemilang, sekaligus koordinator bidang keagamaan Dusun Sonyo, Desa Jatimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Sejak menjadi Desa Binaan LAZ Al Azhar KPW Yogyakarta, di Sonyo beberapa kegiatan digalakkan, mulai kegiatan keagamaan, kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Yang disebut terakhir saat ini lagi difokuskan pada pengembangan ternak Madu Klanceng.
Klanceng atau dikenal dengan nama Trigona ini, dulunya dianggap hama oleh masyarakat, namun sejak dibudidayakan, hasilnya sangat menggiurkan. Bahkan menurut sumber yang bisa dipercaya, khasiat madu klanceng bisa 4 kali lipat dari madu tawon biasa. Makanya setiap panen, walaupun harganya relatif lebih mahal dibanding madu tawon biasa, madu klanceng selalu diserbu para pembeli.
“Di Omah Ilmu sering kehabisan stok, sementara pesanan dari masyarakat banyak,” kata Sukamto, ketua KSM Riski Berkah Gemilang, saat acara bincang bareng tentang ternak madu klanceng di Omah Ilmu Sonyo.
Di Sonyo ada komunitas peternak madu Klanceng di bawah koordinasi KSM Riski Berkah Gemilang. Mereka berjumlah 12 anggota dengan rata-rata mempunyai 20 kotak ternak Klanceng. Di Omah Ilmu sendiri, ada puluhan kotak Madu Klanceng yang tersebar di depan dan sekitar Omah Ilmu.
Untuk menambah skill dan pengetahuan para peternak, LAZ Al AZHAR KPW Yogyakarta pertengahan bulan September yang lalu berinisiatif mengadakan acara bincang bareng tentang ternak Madu Klanceng. Hadir di acara tersebut sebagai mentor adalah Bapak Murdiyanto, ketua kelompok Menoreh Klanceng, dari Kabupaten Purworejo yang sudah lama malang melintang di dunia Per-Klancengan.
Menurut Mohlas Madani, Kepala Perwakilan LAZ Al Azhar Yogyakarta, ternak madu klanceng itu mudah dan hasilnya lumayan besar. Tidak perlu memberi makan, yang penting kita rajin menanam tumbuhan yang berbunga sepanjang tahun, misal bunga Air Mata Penganten, Santos Lemon dan bunga lainnya.
“Insyaallah ke depan Sonyo akan kami jadikan daerah sentral penghasil madu klanceng,” kata pria asal Jawa Timur yang sudah lama menetap di Jogja itu.
“Hasilnya lumayan bagus untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.