Sedekah yang Salah Tempat

Sedekah yang Salah Tempat


Risdawati
10/09/2025
9 VIEWS
SHARE

Sedekah adalah amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tapi juga ladang pahala yang besar. Namun, sedekah tidak selalu bernilai ibadah jika dilakukan dengan cara yang salah. Sebaliknya, bisa jadi pahala sedekah hilang begitu saja, bahkan membawa dampak buruk.

Sayangnya, masih banyak orang bersedekah tanpa memperhatikan niat, cara, atau sasaran. Padahal, niat baik saja tidak cukup. Sedekah harus berada di tangan yang tepat, dilakukan dengan cara yang benar, dan berasal dari sumber yang halal agar diterima oleh Allah Swt.

Berikut ini tiga kesalahan dalam bersedekah yang patut diwaspadai:

1. Riya (pamer)

Allah Swt tidak akan menerima sedekah orang-orang yang berniat riya (pamer) atau orang yang mengharapkan pujian dari penerima dan orang yang menyaksikan. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 264:

“Wahai orang-orang yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir…” (QS. Al-Baqarah: 264).

Baca Juga: Bukan Cuma Uang! 7 Bentuk Sedekah yang Sering Dilupakan

2. Memberi kepada ahli maksiat

Bersedekah memang dapat mendatangkan berbagai pahala, namun tetap perlu kehati-hatian dalam menyalurkannya. Hindarilah memberikan sedekah kepada ahli maksiat, karena dikhawatirkan harta tersebut akan digunakan untuk hal-hal haram seperti judi, mabuk, atau zina.

3. Bersedekah dari harta haram

Sedekah dengan harta atau barang haram tidak diperbolehkan, termasuk harta dari hasil mencuri, korupsi, menipu orang lain, hingga bisnis narkoba. Rasulullah saw bersabda:

“Siapa yang bersedekah setara dengan satu butir kurma dari hasil usaha yang baik, sementara Allah Swt tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah Swt menerima dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah Swt merawatnya untuk pemiliknya sebagaimana salah seorang di antara kalian merawat anak hewan ternaknya, hingga menjadi gunung.” (HR. Bukhari). 

Bahkan jika ada seseorang yang bersedekah dengan harta haram, Rasulullah saw mengatakan bahwa ia tidak akan mendapatkan pahala melainkan akan mendapatkan dosa.

Dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan diterima salat tanpa thaharah (bersuci), dan tidak akan diterima pula sedekah dari harta ghulul.” (HR. Muslim).

Agar sedekah bernilai pahala dan mendatangkan berkah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Luruskan niat hanya kepada Allah Swt: ingatlah sedekah adalah bentuk ibadah bukan ajang pamer.

2. Pilih penerima yang tepat dan berhak: carilah orang-orang yang membutuhkan dan termasuk golongan mustahik agar sedekah tepat sasaran.

Baca Juga: Saat Sedekah Menjadi Rahasia Antara Kita dan Allah

3. Jaga Adab dalam memberi: hindari menyebut-nyebut sedekah di hadapan orang lain dan bersedekahlah dengan cara yang lembut serta menghormati penerima.

4. Pastikan bersedekah dari sumber yang halal: jangan hanya memperhatikan jumlahnya, tapi juga asal-usulnya karena Allah hanya menerima yang baik.

Sedekah yang dilakukan dengan benar dapat membuka pintu rezeki, menghapus dosa, dan menjadi pelindung dari azab. Namun jika salah dalam niat, cara, atau sumbernya, sedekah justru bisa sia-sia. Mari kita jaga amalan ini agar tetap murni dan bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Semoga setiap sedekah yang kita keluarkan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan di hari akhir.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA