Cianjur, (11/9) – Dua tahun pascagempa mengguncang Cianjur, harapan perlahan tumbuh Kembali di lahan-lahan pertanian Desa Sukawangi, Kec. Warungkondang. Lewat program pemberdayaan masyarakat, para petani setempat mulai menuai hasil jerih payah mereka. Salah satunya, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sukawangi Sehati, yang baru-baru ini mencatat panen raya Gabah Kering Panen (GKP) hingga 8 kwintal dari lahan seluas 1.200 meter persegi.
Pipih (43), salah satu anggota KSM, tak kuasa menyembunyikan senyum bahagia saat menyaksikan hasil panen yang melimpah. Dulu untuk memenuhi kebutuhan biaya tanam, ia kerap bergantung kepada tengkulak dengan sistem pinjaman yang tidak transparan. Namun sejak bergabung dengan program Rumah Pembiayaan Pertanian (RPP) yang digagas oleh LAZ Al Azhar dan Rumah Yatim, Pipih merasakan perubahan besar.
Selama lima musim terakhir, produksi Pipih konsisten meningkat. Jika sebelumnya ia hanya menghasilkan 6-7 kwintal, kini stabil di angka 8 kwintal. Ia menyadari bahwa pencapaian ini tidak lepas dari pendampingan yang diberikan melalui program pemberdayaan berbasis komunitas.
"Alhamdulillah, saya berterima kasih kepada LAZ Al Azhar dan LAZ Rumah Yatim yang membuat program pemberdayaan kampung perubahan di Desa Sukawangi. Semoga program ini terus berkembang dan membawa manfaat bagi banyak orang," tuturnya.
Program pemberdayaan ini tidak hanya mendorong ketahanan pangan lokal, tetapi juga membebaskan petani kecil dari jeratan praktik pembiayaan yang merugikan. Dengan sistem pembiayaan syariah dan dukungan kelompok, KSM Sukawangi Sehati menjadi contoh nyata bagaimana masyarakat bisa bangkit dari keterpurukan dengan semangat gotong royong dan pendampingan yang tepat sasaran.