“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.”
Kutipan penuh hikmah ini menjadi pengingat sekaligus renungan mendalam bagi setiap orang tua. Dalam upaya mendidik anak, terkadang kita terlalu terpaku pada standar masa lalu, memaksakan apa yang menurut kita baik, tanpa memahami bahwa zaman telah berubah. Apa yang tepat bagi generasi kita, belum tentu relevan bagi mereka.
Mendidik anak bukan sekadar menerapkan teori. Ini sebuah perjalanan penuh dinamika, kadang melelahkan, kadang menguras emosi, tapi juga tak jarang membahagiakan. Ada tawa kecil yang muncul dari keberhasilan mereka, ada pelukan hangat di tengah perjuangan mereka memahami dunia.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua?
Tidak selalu hal besar. Cukup dengan hadir dan menemani. Menemani mereka belajar, menjadi sahabat yang mendengarkan, menstimulasi mereka untuk berpikir kritis. Berikan anak kesempatan menyelesaikan masalah, bukan langsung menyodorkan solusi. Biarkan mereka memilih dalam batasan, dan berikan kepercayaan saat mereka ingin mengambil keputusan.
Baca Juga: Agar Tidak Menjadi Orang Tua yang Merugi
Betul, akan ada rasa lelah. Tapi yakinlah, setiap tetes sabar dan ikhlas itu akan Allah balas dengan pahala luar biasa.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh seorang manusia akan ditinggikan derajatnya di surga (kelak) maka dia bertanya: Bagaimana aku bisa mencapai semua ini? Maka dikatakan padanya: (Ini semua) disebabkan istighfar (permohonan ampun kepada Allah yang selalu diucapkan oleh) anakmu untukmu." (HR Ibnu Majah)
Allah titipkan anak kepada kita pun bukanlah tanpa maksud, Allah tahu bahwa kita mampu dan sebaik-baiknya “tempat penitipan anak” adalah orang tuanya. Ketika waktunya tiba, anak-anak yang kita didik dengan baik sesuai dengan anjuran Rasulullah berhasil meraih masa depannya, maka orang tua pun akan memetik manisnya.
Kasih sayang orang tua kepada anaknya memang sangat luar biasa besar. Tapi sebagai seseorang yang beriman, orang tua tetap harus paham batasan, di mana letak cinta tertinggi kita tetap harus tertuju pada Allah dan Rasul-Nya. Dan hal seperti ini juga harus ditanamkan kepada anak-anak kita sedini mungkin, agar mereka semua paham mengenai kedudukan cinta dan hakikat dunia.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.