Sudah tidak asing lagi dengan kalimat “Tidur orang berpuasa kan pahala.” Seringkali kalimat ini jadi senjata orang-orang berpuasa yang mager untuk melakukan aktivitas dan mereka memilih untuk tidur dengan dalih orang yang berpuasa itu tidurnya berpahala. Tapi benarkah begitu Sahabat?
Selama menjalankan ibadah puasa, seringkali tubuh kita terasa lemas dan menimbulkan rasa kantuk. Hal ini bisa terjadi karena asupan makanan dan minum yang kurang terpenuhi. Maka, tidak jarang seseorang yang menjalankan puasa malas beraktivitas dan memilih untuk tidur. Orang-orang yang seperti ini juga bersandar pada hadis Rasulullah yang diriwayatkan Baihaqi.
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR. Baihaqi).
Dalam hadis ini memang benar, bagi seseorang yang tidur sepanjang hari saat sedang berpuasa tidak akan membatalkan puasa. Namun demikian, hal tersebut tentu sangat merugikan untuk dilakukan di bulan Ramadan, karena pada bulan ini pahala sedang dibagikan secara besar-besaran. Dengan melakukan tidur seharian tentu akan menurunkan kadar pahala yang diperoleh, karena puasa yang dijalankan hanya sekedar menahan lapar dan haus saja. Padahal di bulan suci ini, banyak sekali amalan kebaikan yang bisa dikerjakan.
Baca juga: Rahasia Puasa dalam Meringankan Asam Lambung
Bagaimana tidak? Bukankah kita akan sangat merugi jika di bulan suci ini hanya dihabiskan untuk tidur tanpa melakukan ibadah lainnya.
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang salat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad).
Pemahaman tidurnya orang berpuasa adalah berpahala tidak lain diniatkan untuk kebaikan. Misalnya untuk menguatkan kondisi badan untuk melaksanakan salat, puasa, i’tikaf, salat malam, dan ibadah lainnya. Jadi, tidur di bulan puasa diperbolehkan asalkan tidak berlebihan atau bahkan meninggalkan ibadah dan aktivitas kebaikan lainnya.
Oleh karena itu jangan sampai keliru ya, Sahabat! Ada baiknya untuk kita senantiasa memanfaatkan momen Ramadan dengan beramal saleh seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, menyediakan takjil untuk orang lain, dan berzikir agar kita dapat merasakan nikmatnya keberkahan bulan Ramadan.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw, "Wahai manusia! Telah datang menaungi kamu bulan yang agung, bulan yang diberkahi, bulan yang di dalamnya ada satu malam lebih baik daripada 1.000 bulan. Allah menjadikan puasanya sebagai kesunahan. Barang siapa yang melakukan satu macam kebaikan di dalamnya, maka dia seperti melakukan kewajiban fardu di luar Ramadan. Barang siapa yang melakukan satu kewajiban di bulan Ramadan, maka dia seperti menjalankan 70 kewajiban di luar bulan Ramadan. Ramadan adalah bulan kesabaran (ketekunan) dan sabar pahalanya adalah surga. Ramadan adalah bulan kasih sayang, bulan di mana rezeki orang beriman ditambah-tambah. (HR. Ibnu Huzaimah).
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.