Hallo Sahabat!
Puasa hari kelima ini semoga masih kuat untuk menahan lapar dan sabar, ya! Selain ibadah wajib, puasa juga merupakan obat yang bisa menyehatkan tubuh, lho. Kok bisa? Bagi sebagian orang, asam lambung menjadi hal yang dikhawatirkan ketika perut kosong saat berpuasa. Funfactnya adalah, ternyata puasa dapat menjadi obat untuk meringankan asam lambung!
Asam lambung adalah cairan yang diproduksi oleh lambung untuk membantu pencernaan makanan. Namun demikian, jika produksinya berlebihan atau cairan ini naik ke kerongkongan, dapat menyebabkan gejala seperti rasa terbakar di dada, mulas, atau bahkan regurgitasi makanan. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit refluks asam (GERD). Lantas, bagaimana puasa dapat meringankan asam lambung?
1. Memberikan Waktu untuk Pemulihan
Saat berpuasa, tubuh tidak mengonsumsi makanan atau minuman dalam waktu tertentu. Hal ini memberi kesempatan bagi lambung untuk beristirahat dan memperbaiki lapisan pelindungnya. Dengan demikian, produksi asam lambung yang berlebihan dapat berkurang.
2. Mengurangi Terjadinya Overeating (Makan Berlebihan)
Makan berlebihan adalah salah satu pemicu utama naiknya asam lambung. Ketika kita makan terlalu banyak, lambung harus bekerja keras untuk mencerna makanan, yang bisa meningkatkan produksi asam. Puasa mengatur pola makan sehingga kita menghindari makan berlebihan dan memberi lambung kesempatan untuk beristirahat.
Baca juga: Tarawih: Antara 8 dan 20 Rakaat, Mana yang Tepat?
3. Mengatur Produksi Asam Lambung
Puasa dapat membantu menyeimbangkan produksi asam lambung. Dengan pola makan yang teratur dan terbatas, lambung akan memproduksi asam hanya saat dibutuhkan untuk proses pencernaan makanan yang masuk. Tanpa ada makanan yang masuk selama puasa, asam lambung akan berkurang.
4. Meningkatkan Pencernaan
Puasa dapat memperbaiki fungsi pencernaan. Ketika tubuh tidak sibuk mencerna makanan, energi tubuh dapat dialihkan untuk memperbaiki sistem pencernaan, termasuk lambung. Hal ini dapat mengurangi gejala asam lambung yang mengganggu.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Gastroenterology berjudul The Impact of Intermittent Fasting on Patients With Suspected Gastroesophageal Reflux Disease (2023), menunjukkan bahwa puasa bisa membantu mengurangi gejala GERD, dengan meningkatkan pengaturan pencernaan dan mengurangi produksi asam lambung berlebihan.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.