Tidak jarang dari kita masih kebingungan membedakan antara sedekah dan infak. Secara umum, istilah ini seringkali tertukar bahkan terkadang menganggap kedua hal ini sama. Karena pada dasarnya kedua kegiatan ini merupakan ibadah sosial bagi seorang muslim. Tetapi, meskipun demikian dibalik kedua istilah ini memiliki beberapa perbedaan.
Infak berasal dari kata bahasa Arab, “anfaqa-yunfiqu” yang artinya adalah membelanjakan atau membiayai. Sedangkan sedekah berasal dari kata bahasa Arab, “shadaqah” yang artinya benar dalam arti benar beriman kepada Allah SWT.
Perbedaan infak dan sedekah yang paling nyata adalah wujud dari barang yang diberikan. Karena untuk infak sendiri merupakan amalan yang dikerjakan dengan mengeluarkan harta atau penghasilan yang dimiliki.
“Infakkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lalu bagaimana jika seseorang tidak memiliki harta berlebih untuk berinfak?
Allah SWT telah menghendaki kemudahan, bukan kesukaran untuk selalu berbuat baik dan beribadah kepada-Nya. Bagi umat-Nya yang tidak memiliki kemampuan untuk berinfak, Allah SWT telah memberikan jalan dengan memerintahkan untuk bersedekah. Sedekah merupakan menjadi kegiatan berbagi yang tidak harus berwujud harta. Seseorang dapat bersedekah dengan menggunakan waktu, tenaga, atau bantuan lainnya yang membawa manfaat bagi makhluk yang membutuhkan. Karena sedekah dapat dilakukan untuk mengasihi binatang, menanam pohon, merawat binatang peliharaan dan lainnya. Hal ini sesuai atas sabda Rasulullah SAW,
“Segala kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari).
Baik infak maupun sedekah tentu memiliki ganjaran pahala luar biasa dan berlipat ganda yang telah disiapkan. Jika seseorang memiliki harta berlebih dapat berinfak di jalan kebaikan, namun jangan berkecil hati bagi seseorang yang tidak dapat berinfak bisa bersedekah dengan selalu berbuat baik sebagai wujud ketaatan kepada Sang Pencipta.
“Perumpamaan orang-orang yang mendermakan (sedekah) harta bendanya di jalan Allah, seperti (orang yang menanam) sebutir biji yang menumbuhkan tujuh untai dan tiap-tiap untai terdapat seratus biji dan Allah melipat gandakan (balasan) kepada orang yang dikehendaki, dan Allah Maha Luas (anugerah-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqoroh: 261)
Tidak perlu khawatir akan harta yang dapat berkurang jika kita rajin berbagi, justru hal ini akan membukakan pintu rezeki dan keberkahan dalam hidup. Seperti yang telah disampaikan Nabi Muhammad SAW,
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim)