Sebagai upaya menyelamatkan generasi muda dari putus sekolah, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar menyalurkan bantuan beasiswa pendidikan untuk anak-anak yatim duafa yang berada di wilayah Jabodetabek. Sebanyak 120 anak yatim menjadi penerima manfaat, dengan prioritas usia 7-15 tahun atau yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Selasa, (14/02).
Bantuan beasiswa yatim menjadi gerakan bersama dalam menyelamatkan anak-anak dari putus sekolah terutama mereka yang kehilangan orang tua hingga terkendala biaya untuk kebutuhan perlengkapan sekolah dan lain-lain.
Nursyamsi, Koordinator program My Heart for Yatim mengatakan program My Heart for Yatim menjadi bentuk kepedulian terhadap anak-anak yang telah kehilangan orang tuanya dan memiliki kondisi ekonomi keluarga menengah ke bawah. LAZ Al Azhar memfokuskan pada aspek-aspek kunci perkembangan pada kehidupan anak-anak yaitu health (kesehatan), education (pendidikan), appreciation (apresiasi), religion (keagamaan), talent support (pengembangan minat bakat) dengan harapan dapat terpenuhi semua kebutuhan baik secara pendampingan, kasih sayang, dan materi.
“Semoga bantuan beasiswa yang telah diberikan dapat meringankan beban orang tua dan wali yatim untuk biaya sekolah anak-anaknya. Selain itu juga, diharapkan anak-anak menjadi lebih semangat untuk menuntut ilmu,” ujarnya.
Baca juga: Dukung Pendidikan Yatim, LAZ Al Azhar dan Shopee Berikan Beasiswa Bagi Yatim Duafa di Jabodetabek
Adapun program berjalan di lokasi mitra-mitra penyaluran yang ada di Depok, Bogor, Jakarta, Bekasi dan diberikan langsung kepada para penerima manfaat. Bantuan diberikan dalam bentuk beasiswa untuk SPP, selain itu juga untuk pemenuhan kebutuhan peralatan sekolah, seragam sekolah untuk mendukung kualitas pendidikan yang terbaik bagi mereka.
H Ujang Sofyan, salah satu mitra My Heart for Yatim sekaligus Kepala Yayasan Panti Sirojul Qur’an, Sukatani, Depok menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan. Menurutnya kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh pihak dalam menjamin pemenuhan hak-hak anak yatim.
“Anak-anak yatim ini menjadi tanggung jawab bersama. Baik dalam kita memberikan kesejahteraan hidup, memberikan pendidikan terbaik agar mereka bisa mandiri di kemudian hari,” ungkapnya.