Kisah Riski, Tukang Ojek Asal Cirebon Calon Animator 3D Masa Depan

Kisah Riski, Tukang Ojek Asal Cirebon Calon Animator 3D Masa Depan


Khaerun Nisa
20/06/2022

Ini kisah tentang Riski Rismawan, salah satu santri Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Jurusan Desain Grafis Kampus Sawangan, Depok. Riski sapaan akrabnya, telah menjadi piatu sejak berusia 17 tahun. Terkadang, ia merasa sedih dengan perjalanan hidup yang harus ia jalani. Cobaan begitu datang bertubi-tubi, namun tekadnya kuat untuk memperbaiki semua itu.

Pemuda asal Cirebon ini, menjadi tumpuan keluarga. Rela membanting tulang bekerja serabutan demi menopang kebutuhan sehari-hari. Berbeda dengan remaja lain yang sibuk dengan dunianya, Riski lebih mementingkan bekerja demi anggota keluarganya. Berbagai pekerjaan pernah ia geluti, seperti mengumpulkan barang bekas yang bisa dijual, membajak sawah milik orang lain hingga menjadi tukang ojek.


Keluarga Menjadi Sumber Kekuatan Terbesar

Riski terlahir di tengah keluarga sederhana. Hidup bersama sang ayah, nenek dan satu orang adik yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ayah Riski bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan di bawah 500 ribu rupiah. Selain itu ayahnya kerap mencari barang rongsokan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, semua usaha itu tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan pendidikan anak-anaknya.

Dulu, mendiang ibunya memiliki keinginan yang belum sempat terwujud yaitu untuk membangun rumah dan merenovasinya agar layak untuk berteduh. Kondisi rumah Riski saat ini cukup memprihatinkan, atapnya kerapkali mengalami kebocoran saat hujan datang, dindingnya rapuh dan belum tertata rapi. Inilah salah satu sumber semangat Riski untuk menjadi orang sukses di kemudian hari. Selain itu, ia juga harus menyekolahkan sang adik karena ayahnya kini sudah mulai renta.

 

Meraih Mimpi dengan Menjadi Santri RGI

Meski hidup dengan serba keterbatasan, semangat belajar Riski tak pernah redup. Atas dasar motivasi dari keluarga dan temannya, Riski mulai tertarik untuk mengikuti program LAZ Al Azhar dalam pengentasan pengangguran untuk usia produktif Rumah Gemilang Indonesia (RGI) di Kampus Sawangan, Depok. Ia bergabung bersama ratusan pemuda yang memiliki visi dan misi yang sama yaitu mengubah perekonomian keluarga menjadi lebih baik dan menjadi pribadi dengan spiritualitas yang baik.

Perjalanan Riski sampai menjadi santri RGI tidaklah mudah, apalagi di tengah kondisi pandemi yang sedang terjadi. Riski yang tinggal di luar kota terpaksa meminjam biaya untuk swab dan transportasi dari tetangga dekatnya dan tabungannya selama menjadi tukang ojek. Namun, semua itu ia yakini sebagai usahanya untuk menemukan kesuksesan.

Riski memiliki mimpi ingin menjadi animator 3D yang handal. Apalagi sebelumnya dia juga mengikuti kelas sharing session bersama CEO dan Founder The Little Giant, Aditia Triantoro yang juga seorang animator dari film animasi terkenal Nussa dan Rara saat berkunjung ke RGI.

"Saya sangat terinspirasi dengan kisah perjalanan Mas Adit. Dia aja harus berjuang selama 17 tahun baru bisa mencapai titik kesuksesan seperti sekarang, dan saya yakin melalui belajar di RGI adalah bagian dari step kesuksesan saya", jelas Riski.

Tak ada yang melarang seorang menjadi sukses, semua individu pasti akan menemukan jalannya masing-masing begitupun yang tengah diyakini oleh Riski. Semoga semua harapannya menjadi kenyataan.

BACA JUGA