Kisah Perayaan Hari Raya di Zaman Rasulullah

Kisah Perayaan Hari Raya di Zaman Rasulullah


Eliyah
18/04/2024

Hari raya Idulfitri adalah adalah hari raya terbesar bagi umat Islam. Idulfitri berarti kembali pada kesucian. Hari raya Idulfitri juga menjadi momentum perayaan umat Islam atas kemenangannya menahan diri satu bulan penuh. Pada hari itu syariat Islam mengharamkan pemeluknya melakukan puasa.

Pada hari raya Idulfitri terdapat beberapa tradisi yang berbeda-beda dilakukan oleh umat muslim Indonesia. Dari mulai tradisi mudik pulang kampung, makanan khas hari raya, ziarah, halal bihalal, dan lainnya. Lalu bagaimana Rasulullah saw merayakan hari raya Idulfitri?

Ada beberapa tradisi yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam menyambut hari raya Idulfitri di antaranya sebagai berikut:

1. Rasulullah mulai bertakbir ketika waktu 1 Syawal sudah tiba

Beliau memperbanyak takbir mulai dari memasuki waktu 1 Syawal tiba yang dari magrib hingga menjelang pelaksanaan salat Idulfitri. Allah Swt berfirman:

“Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.” (Q.S Al-Baqarah : 185)

Baca juga: 7 Adab Bertamu Saat Lebaran, Nomor 3 Sering Terlewat!

2. Rasulullah mandi, memakai wangi-wangian dan mengenakan pakaian terbaik pada hari raya Idulfitri

“Rasulullah saw. memerintahkan kepada kami agar pada kedua hari raya memakai pakaian yang terbagus, memakai wangi-wangian yang terbaik dan berkurban dengan hewan yang paling berharga.” (HR. Al-Hakim).

3. Rasulullah menyempatkan diri untuk makan dan minum sebelum melaksanakan salat Idulfitri

Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idulfitri. Rasulullah selalu menyempatkan diri untuk makan bahkan jika tak sempat makan berat Rasulullah pasti menyempatkan untuk minum dan makan beberapa kurma.

4. Rasulullah melaksanakan salat Idulfitri berjamaah. Beliau juga berkumpul bersama keluarga dan silaturahmi bersama umat muslim lainnya.

Tradisi silaturahmi dan saling mengunjungi saat hari raya Idulfitri sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. Rasulullah selalu mengunjungi rumah sahabatnya dan saling mendoakan kebaikan pada orang yang ditemuinya.

5. Rasulullah mengambil jalan yang berbeda ketika berangkat salat Idulfitri dan pulangnya.

Rasulullah menunaikan salat Idulfitri bersama dengan keluarga  dan sahabat-sahabatnya –baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak. Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya salat Idulfitri.

BACA JUGA