Depok, (20/09) – Senyum malu-malu menghiasi wajah puluhan anak yatim dan duafa yang mengikuti khitanan massal di Sawangan, Depok. Di balik senyum itu, tersimpan harapan akan masa depan yang lebih baik dan sehat.
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar kembali menggelar program khitanan massal, bekerja sama dengan Rumah Sunat Santuy. Sebanyak 40 anak berusia 4–10 tahun menjalani khitan di Rumah Gemilang Indonesia (RGI), pusat pemberdayaan masyarakat binaan LAZ Al Azhar. Kali ini, RGI menjadi saksi langkah awal anak-anak menjaga kesehatan sekaligus menanamkan nilai religius sejak dini.
Direktur LAZ Al Azhar, Iwan Rahmat, menegaskan bahwa khitanan massal bukan sekadar agenda rutin. “Kegiatan khitan ini kita agendakan praktis. Kita doakan agar berjalan berkah dan lancar. Anak-anak senang setelah dikhitan, dan semoga terus semangat belajar serta berbakti kepada orang tua dan agama,” tuturnya.
Pesan senada juga disampaikan oleh Manajer Program LAZ Al Azhar, Ulil Ansor yang mengingatkan bahwa khitan sebagai ajaran Nabi Ibrahim. “Dari khitan ini, kita bicara bukan hanya kesehatan, tapi juga nilai ibadah. Anak-anak ditanamkan tiga hal penting: akidah, salat, dan kedekatan dengan Allah,” katanya.
Sementara itu, Roby, pemilik Rumah Sunat Santuy, memberikan edukasi mengenai metode khitan modern. Menurutnya, teknik ini lebih praktis, cepat, dan mempercepat masa pemulihan. “Proses penyembuhan meliputi pembentukan luka, pengeringan, hingga penyempurnaan. Dengan metode ini, anak-anak lebih nyaman dan cepat kembali beraktivitas,” jelasnya.
Mengusung tema “Membentuk Generasi Sehat Jasmani dan Rohani”, khitan massal ini tak hanya dimaknai sebagai tindakan medis. Dari sisi kesehatan, khitan menjaga kebersihan, mencegah infeksi, dan menurunkan risiko penyakit. Dari sisi agama, ia menjadi simbol ketaatan dan penyempurnaan fitrah seorang muslim.
Bagi anak-anak yatim dan duafa, kegiatan ini juga menjadi tanda nyata kepedulian. Khitan massal menghadirkan dukungan, kebersamaan, dan kasih sayang. Dengan tubuh sehat, jiwa kuat, serta iman yang tertanam sejak dini, mereka diyakini mampu menapaki masa depan dengan penuh percaya diri.