Tangerang — Dentuman gong bergema di dalam Indoor Stadium, Kabupaten Tangerang, Jumat (7/11). Suara itu menandai dibukanya Kejuaraan Nasional Al Azhar Seni Bela Diri (ASBD) 2025, sebuah ajang tahunan yang menjadi ruang pembuktian sekaligus pembinaan bagi pesilat muda Al Azhar dari seluruh Indonesia.
Pembukaan berlangsung meriah dan penuh semangat. Prosesi dipimpin langsung oleh Ai Kiki Rokibah, Kepala Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah YPI Al Azhar, yang secara simbolis memukul gong sebagai tanda dimulainya rangkaian pertandingan.
Tahun ini Kejurnas ASBD bukan hanya soal juara, tapi soal karakter, bagaimana anak-anak bisa belajar disiplin, sportif, dan pantang menyerah.
Kejurnas ASBD 2025 menjadi istimewa karena diikuti oleh peserta dari tujuh provinsi, dengan rentang usia dan jenjang pendidikan yang beragam: dari tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Selama tiga hari pelaksanaan, 7–9 November 2025, lebih dari 1.700 peserta memenuhi arena, membawa semangat yang sama, yakni berjuang, belajar, dan menjalin silaturahmi.
Tak hanya menjadi ajang kompetisi, kegiatan ini juga menjadi wadah pembentukan karakter. Melalui latihan dan pertandingan, para peserta didorong untuk menjadi pribadi yang tangguh secara fisik dan mental, sesuai dengan tema besar tahun ini “Pesilat Tangguh Pantang Mengeluh.”
Menariknya, tahun ini Kejurnas ASBD turut berkolaborasi dengan LAZ Al Azhar. Sebagian hasil dari penjualan tiket akan disalurkan untuk membantu anak-anak bangsa yang kurang beruntung.
Kejurnas ASBD 2025 kembali menegaskan semangat Al Azhar: mendidik generasi bukan hanya untuk berprestasi, tapi juga berempati, menjadikan ketangguhan bukan sekadar di arena, tetapi juga dalam kehidupan.