Kurban adalah ibadah yang paling ditunggu umat Islam saat hari Raya Iduladha dan hari tasyrik. Ibadah yang hanya dilakukan setahun sekali ini menjadi momen penting untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Para ulama menjelaskan bahwa menyembelih hewan kurban pada hari Iduladha lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau seharga dengan hewan kurban, atau bahkan lebih baik dari itu. Syekhul Islam mengatakan: “Berkurban, aqiqah, hadyu sunnah, semuanya lebih baik, dari pada sedekah dengan uang senilai hewan yang disembelih.” (Majmu' Fatawa, 6:304). Lantas apa saja hikmah dari ibadah kurban? Berikut ringkasannya:
1. Kurban Tanda Orang Bertakwa
Menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada yang membutuhkan menjadi tanda bahwa seseorang menjadi seorang muslim yang bertakwa. Dalam satu tahun sekali umat muslim memiliki kesempatan yang sama untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara berkurban. Seperti yang tercantum dalam Alquran,
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik (Al-Hajj ayat 37).
2. Sarana Membangun Kepedulian Sosial
Menyembelih hewan kurban kemudian membagikan dagingnya kepada orang-orang yang membutuhkan akan membentuk kepedulian terhadap sesama. Sebagian masyarakat kita belum tentu dapat makan daging sekali dalam setahun. Maka kurban dapat dijadikan sarana membangun kebersamaan dan keharmonisan hubungan antara yang punya dengan yang tidak punya.
3. Pengingat Kekayaan Hanyalah Titipan
Perintah berkurban sejatinya mengajarkan kita untuk ingat bahwa harta dan kekayaan yang kita miliki hakikatnya merupakan titipan Allah. Manusia seharusnya menyadari bahwa pada harta yang dimilikinya ada hak orang lain, yang harus ditunaikan dengan cara mengeluarkan zakat, infak, shadaqah, wakaf, termasuk kurban.
4. Membuang Sifat Kebinatangan
Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki sifat-sifat kebinatangan dalam dirinya seperti rakus, tamak, serakah, dan mau menang sendiri. Penyembelihan hewan kurban menjadi simbol untuk menghilangkan sifat-sifat tersebut. Maka dengan berkurban, diharapkan semua manusia dapat membuang, menyembelih sifat-sifat yang dapat mendatangkan musibah dan bencana.
5. Kurban Sebagai Syiar Islam dan Sunnah Nabi Ibrahim
Kurban sebagai upaya melestarikan sunnah Nabi Ibrahim AS, bapaknya para Nabi yang ketika itu diuji oleh Allah SWT atas perintah menyembelih anaknya yaitu Nabi Ismail AS. Kisah ini tertulis jelas dalam Alquran surat As-Saffat ayat 102 sampai ayat 107. Jika setiap mukmin mengingat kisah ini, seharusnya mereka mencontoh dalam bersabar ketika melakukan ketaatan pada Allah dan seharusnya mereka mendahulukan kecintaan Allah dari hawa nafsu dan syahwatnya.
6. Menumbuhkan Sikap Bersyukur
Tasyakur yang sempurna harus melalui dua jalur, yaitu jalur pada Allah dengan shalat dan ibadah lainnya, serta jalur pada manusia dengan meningkatkan ibadah sosial. Shalat dan kurban merupakan salah satu contoh tasyakur dua jalur tersebut.
7. Kurban Amalan yang Disukai Allah SWT
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya kurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan kurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai kurban di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).