Bulan syawal menjadi momentum umat Islam untuk menjemput pahala Syawal dengan menjalankan ibadah puasa sunah Syawal. Islam sangat menganjurkan umatnya melakukan puasa Syawal karena nilai pahalanya yang amat besar. Rasulullah saw bersabda :
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idulfitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (H.R Ibnu Majah)
Selain puasa Syawal, seorang muslim yang memiliki hutang puasa Ramadan berkewajiban untuk segera membayarnya. Lantas, bagaimana jika seseorang ingin berpuasa Syawal sementara masih memiliki utang puasa Ramadan? Apakah boleh menggabungkan niat puasa sunah Syawal dengan qada puasa Ramadan?
Secara umum puasa Syawal dengan qada puasa Ramadan terbagi menjadi dua keadaan yang berbeda. Maka dari itu pendapat terkuat adalah pelaksanaan puasa Syawal dengan puasa Ramadan tidak bisa digabung karena beberapa alasan:
1. Puasa Syawal tidak boleh digabungkan dengan qada puasa Ramadan karena dua ibadah ini tidak setara. Artinya, puasa Ramadan bersifat wajib dengan niat dan tata cara tersendiri, sementara itu puasa Syawal bersifat sunah dengan niat yang berbeda juga.
Baca juga: Puasa Syawal, Ini Dia Niat dan Ketentuannya!
2. Puasa Syawal boleh digabungkan dengan qada puasa Ramadan, namun pahala sunahnya tidak sempurna.
Dari dua alasan tersebut, puasa Syawal dan qada puasa Ramadan sebaiknya dipisah, tidak disatukan untuk memperoleh pahala penuh dari ibadah wajib dan sunah tersebut. Rasulullah saw bersabda:
"Siapa yang berpuasa Ramadan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh". (H.R. Muslim)
Adapun bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadan tanpa uzur yang dibenarkan syariat, haram untuk mengamalkan puasa sunnah Syawal. Mereka wajib mengqada segera utang puasanya. Sementara mereka yang tidak berpuasa Ramadan karena uzur tertentu, makruh mengamalkan puasa sunnah Syawal sebelum menunaikan qada puasanya.