Riyana Nur Kumala (23), merupakan salah satu lulusan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) kampus Surabaya. Perempuan asal Kediri ini memiliki keinginan untuk menjadi womenpreneur. Memiliki bisnis sendiri yang dapat berjalan dengan baik, tentu menjadi impian banyak orang. Inilah yang tengah dirasakan Riyana, ia tidak pernah membayangkan dapat membuka usaha di bidang tata busana secara mandiri, bahkan sampai memiliki karyawan atau rekan kerja. Pasalnya, Riyana hanya berasal dari keluarga sederhana dan sang ayah bekerja sebagai petani. Namun, kegigihan Riyana telah membawa mimpinya menjadi kenyataan.
Mulai merintis usaha sejak awal 2019, anak pertama dari dua bersaudara ini membuka usaha dengan nama Rumah Jahit Hamaasah. Pengalaman pertama yang membuatnya tertarik untuk menekuni bisnisnya tersebut hadir saat adanya permintaan dari tetangganya untuk permak baju. Saat itu Riyana berpikir kesempatan tidak datang dua kali, jadi ia memberanikan diri untuk menerima pekerjaan tersebut hingga akhirnya pelanggan semakin bertambah dan percaya akan hasil dari jahitan Riyana.
“Awalnya saya sempat ragu juga buat terima order pertama kali untuk permak baju, karena saat itu saya belum pede dengan kemampuan menjahit saya. Tapi, setelah saya pikirkan kembali akhirnya saya terima. Okelah saya ambil, kalau nggak bisa kan bisa buka lagi buku catatan dari RGI atau saya tanya ke yang lebih paham,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kekhawatiran Riyana dapat teratasi, bahkan saat ini Riyana mampu untuk menerima berbagai macam permintaan jahitan mulai dari membuat seragam, menjahit rok, gamis, bahkan sampai menjahit jas.
“Alhamdulillah, sekarang saya sudah berani terima orderan yang bahkan waktu itu pelajarannya belum sempat didapatkan di RGI. Tapi, saya sangat bersyukur karena sudah kenal dengan dasar-dasar dalam menjahit jadi saya ambil kesempatan itu,” tambahnya.
Menjalani usaha di bidang menjahit selama 3 tahun tentu telah membawa suka dan duka. Lika-liku pengalaman telah dilewati Riyana, mulai dari permintaan klien yang banyak maunya, membuat pola dan model yang berbeda-beda untuk setiap permintaan, hingga naik turunnya peminat. Tidak jarang Riyana merasa putus asa untuk terus menjalankan usahanya tersebut, tetapi ia menyadari bahwa niat awal yang ingin ia tuju yaitu memiliki usaha sendiri meskipun hasilnya tidak seberapa. Dari usaha tersebut menurutnya, ia dapat mengatur waktu untuk bekerja, belajar, dan melakukan aktivitas lainnya sesuai keinginan.
Kerja keras yang dibangun Riyana tak sia-sia, dari hasil bisnis yang dijalani ia mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat membiayai biaya kuliahnya hingga saat ini.
Riyana memutuskan untuk melanjutkan pendidikan tingginya di IAIN Kediri dengan mengambil prodi Psikologi. Baginya mencari ilmu harus terus dilakukan sebagai bekal untuk masa depan yang lebih baik.
Mengikuti Diklat di Rumah Gemilang Indonesia
Setelah lulus sekolah menengah atas, Riyana belum memiliki kesempatan untuk meneruskan pendidikannya karena kondisi perekonomian keluarga yang terbilang pas-pasan. Riyana memutuskan untuk mengikuti diklat di Rumah Gemilang Indonesia pada tahun 2018 lalu.
Selama enam bulan Riyana mengikuti pelatihan secara gratis di kelas Tata Busana. Dari sinilah Riyana mendapatkan ilmu tentang fesyen, bagaimana cara memilih bahan, mendesain, membuat pola, dan menjahit kain tersebut menjadi pakaian. Tidak hanya itu, Riyana juga belajar ilmu etika bisnis dan keagamaan yang dapat menjadi bekal masa depannya.
Setelah lulus dari RGI Riyana tidak merasa puas untuk terus mencari ilmu. Hingga akhirnya ia mengikuti kursus keahlian di sekitar tempat tinggalnya.
Rumah Gemilang Indonesia (RGI) tempat pelatihan keterampilan gratis untuk generasi tidak mampu dari LAZ Al Azhar. Dengan mengadopsi program diklat ala pesantren, para santri di RGI tidak hanya mendapatkan keterampilan untuk dunia kerja, tapi juga mendapatkan pembelajaran ilmu agama untuk mencetak generasi muda islami.
“Kalau saya punya kesempatan lagi untuk mengikuti diklat di RGI, rasanya pengen balik lagi. Banyak banget ilmu yang saya terima. Kegiatan keagamaan juga rutin dilakukan, bahkan ada sesi buat belajar hafalan Al Quran juga,” tambahnya.
Selain itu, Riyana juga sempat menyampaikan pesan untuk santri RGI dan kaum muda agar memulai segala sesuatu dengan menentukan niat. Hal ini dilakukan agar kita mengetahui tujuan dan fokus atas apa yang ingin dituju. Tentu kita juga harus memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai semua cita-cita tersebut.
“Jadi, kalau seseorang sudah punya niat yang bener-bener kuat, dimana kalau di tengah jalan nemu kendala atau belokan dia nggak akan ikut berbelok. Misalnya saja saya ingin jadi seorang entrepreneur dengan buka usaha ini tujuannya saya tidak mau menjadi pegawai karena saya ingin punya waktu yang lebih banyak dengan keluarga,” ungkapnya.