Bagi perempuan hamil dan menyusui diperbolehkan untuk meninggalkan puasa Ramadan dengan syarat harus menggantinya di hari lain. Karena pada prinsipnya, setiap ibadah yang dilakukan umat Islam mampu memberi manfaat. Disamping itu, tidak ada ibadah yang diberatkan kepada umat, juga termasuk pada ibadah puasa di bulan Ramadan.

Menjelang puasa Ramadan, kita akan bertemu dengan bulan Syaban. Pada bulan Syaban sendiri terdapat malam yang begitu istimewa yakni malam Nisfu Syaban atau disebut juga sebagai Lailatul Bara’ah yang artinya malam pengampunan dosa. Dimana pada malam Nisfu Syaban Allah SWT akan mengangkat segala amal perbuatan manusia dan memberikan ampunan bagi hamba-Nya yang meminta. Maka, jangan sampai kita melewatkan kesempatan luar biasa yang hadir di malam Syaban. Lalu kapan jatuhnya 1 Syaban di tahun 2023?

Sebagai upaya mencapai keberhasilan dalam memperoleh keutamaan di bulan Ramadan, ada baiknya jika kita mempersiapkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadan 1444 H dengan meneladani kebiasaan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimanakah persiapan yang dilakukan para sahabat?

Ramadan tinggal menghitung hari, sudahkah hutang puasa kamu dilunasi? Ibadah puasa Ramadan wajib dilakukan oleh setiap muslim. Bagi mereka yang tidak bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan karena udzur syar’i atau halangan yang dibenarkan syariat, maka diwajibkan untuk membayar puasa tersebut dengan melakukan ibadah puasa pengganti di bulan lain atau di luar bulan Ramadan.

Jelang Ramadan, LAZ Al Azhar menggelar acara training relawan Ramadhan 1442 H. Training dilaksanakan selama tiga hari sejak Selasa, 16 Maret 2021 sampai Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 156 relawan Ramadan mengikuti pelatihan untuk kemudian ditempatkan di beberapa mall dan masjid di area Jabodetabek.

Melalui program berbagi takjil dan sahur, sebanyak 1.700 paket hidangan buka puasa di hari pertama Ramadan disalurkan kepada jamaah masjid, keluarga duafa, lansia, musafir, dan penyandang disabilitas, pada Selasa (13/04).

Panitia Ramadan Masjid Agung Al Azhar membagikan 500 paket takjil gratis dengan sistem drive thru setiap harinya selama Ramadan. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran covid-19 di tengah masyarakat, Kamis (15/4).

Mbah Sugiyem (91) salah satu warga di Dukuh Keden, Desa Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Menghabiskan waktu senjanya sebatang kara tanpa seorang anak dan suami. Tak hanya itu cobaan hidup yang dialami Mbah Sugiyem, saat ini ia menderita kebutaan dan tuli. Di usianya yang sudah rentan ini ia tidak bisa menikmati masa tua dengan kebahagiaan.

Ramadan menjadi momentum indah untuk berbagi. Berkumpul bersama keluarga menjadi harapan saat berbuka dan sahur. Berbeda dengan santri Rumah Gemilang Indonesia (RGI) yang harus terpisah dari keluarga tercinta untuk menjalankan masa diklat selama enam bulan. Para santri yang berasal dari berbagai daerah ini harus menjalankan ibadah puasa Ramadan di tanah perantauan demi mengejar cita-cita menjadi pemuda mandiri.

QnA Ramadan