Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, mungkin kita terkadang tidak sadar telah melakukan perbuatan yang dapat menggugurkan segala kebaikan yang kita perbuat. Mencari dan mengumpulkan pahala selalu diserukan oleh Allah SWT selaku pencipta dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW selaku utusan-Nya. Hal ini akan menjadi bekal di kehidupan yang kekal nanti.
Namun, di balik usaha pencarian yang dilakukan terkadang khilaf dan kesalahan tidak dapat dihindari. Ada beberapa hal yang dapat menghilangkan amal yang telah diperbuat salah satunya yaitu sifat ujub terhadap sesama.
Lalu apakah sifat ujub itu? Sifat ujub merupakan salah satu sifat penyakit hati yakni dengan membangggakan diri sendiri. Hadirnya sifat ini membuat kita seolah-olah merasa paling hebat dan kuat dalam hal apapun sehingga dapat menimbulkan sifat riya dan sombong. Padahal apapun yang kita miliki adalah pemberian dan milik Allah SWT.
Sebagaimana yang tercantum pada Surat Al Imran ayat 109 yang artinya;
“Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi; dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan.”
Dengan seseorang memiliki sifat ujub, tidak hanya mendapatkan kesusahan di dunia, namun akan menjerumuskan di akhirat kelak. Lebih baik kita menghindari sifat tersebut karena terdapat bahaya yang bisa ditimbulkan di antaranya;
1. Terhapusnya pahala. Nabi Muhammad SAW pernah mengungkit perihal ujub dalam HR Thabrani dituliskan bahwa tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.
2. Menjerumuskan pada sifat takabur. Dengan sifat inilah dapat membuat manusia tidak akan masuk surga Allah SWT. Seperti sabda Rasulullah SAW dalam H.R Nasa'i, bahwa tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya sebesar biji sawi.
3. Mendatangkan murka Allah SWT. Seorang yang memiliki sifat ujub akan mendapatkan murka Allah SWT berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam H.R Baihaqi menyebutkan bahwa seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedangkan seseorang yang merasa ujub, maka ia menanti murka Allah.
4. Merugi di akhirat kelak. Berdasarkan H.R Nasa’i disebutkan bahwa tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras.
5. Dijauhi orang lain. Siapa yang tidak merasa risih, jika ada di antara kita memiliki sifat sombong dan selalu membanggakan diri, tentu hal ini akan berdampak kepada kondisi lingkungan dan pertemanan yang sudah terjalin. Sifat menganggap remeh orang lain, tanpa kita sadari membuat kita tidak disukai oleh orang-orang yang ada di sekitar.