.jpeg)
Idul Yatama atau hari raya anak yatim adalah istilah
yang digunakan sebagai hari kebahagiaan untuk anak yatim yang jatuh pada tanggal
10 Muharram 1444 Hijriyah atau 8 Agustus 2022 dalam kalender masehi. Istilah
‘Lebaran Yatim’ merupakan istilah yang mirip dengan perayaan lainnya, seperti
Hari Ibu, Hari Ayah, Hari Pahlawan, dan peringatan lainnya. Sebagaimana dalam
hadits riwayat Abu Dawud ra. dinyatakan bahwa Hari Raya umat Islam hanya ada
dua, yaitu Idul Adha dan Idul Fitri, sementara Idul Yatama atau Lebaran Yatim digunakan
untuk memuliakan anak yatim di bulan suci Muharram ini.
Mengapa di bulan Muharram ini harus menggembirakan
anak yatim?
Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharam). Seperti pada kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin hadis dibawah ini.
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharam, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.”
Namun pada hakikatnya dalam menyantuni anak yatim bisa dilakukan kapan saja, tidak harus menunggu tanggal 10 Muharram. Maka dari itu bahagiakanlah para anak yatim setiap saat, karena tidak ada pengkhususan untuk waktunya. Dengan begitu kita akan mendapatkan keutamaan dekat dengan Rasulullah di surga-Nya karena sudah menghilangkan kesusahan mereka. Seperti yang dijanjikan Rasulullah pada hadis dibawah ini:
“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).
Di bulan Muharram yang mulia ini amalan sholeh yang
dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak, termasuk menggembirakan
anak-anak yatim dengan mengurus kebutuhan sandang, pangan dan papannya,
memberikan cinta dan empati, seperti yang dicontohkan Rasulullah yang akan
mendapat balasan langsung dari Allah:
“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat
muslim, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam
surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
Dengan demikian, tidak ada alasan lagi untuk
memperoleh rida Allah dan dekat dengan Rasulullah melalui jalan menggembirakan
anak yatim dengan menginfakkan harta atau bersedekah sebanyak-banyaknya di
bulan kemulian ini. Semoga Allah melipatgandakan semua kebaikan yang
dikerjakan.
.jpeg)
.jpeg)
