Siapa sangka Rendy Arista, pemuda berusia 22 tahun ini telah sukses membuka usaha jasa desain sekaligus percetakan hingga memiliki 3 orang karyawan. Selain itu, Rendy bersama rekannya juga tengah merintis usaha clothing “Journoteclothing” dan membuka kedai bakso dengan investor dari “Juragan Group”.
Kisah inspiratifnya berawal dari tekad untuk mengubah nasib keluarga. Orang tua Rendy adalah seorang penjual es krim keliling yang penghasilannya sangat pas-pasan. Saat itu, Rendy terpaksa tak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi karena terkendala biaya.
Tahun 2016, bermodal keyakinan Rendy terbang dari Palembang menuju RGI, Depok untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan jurusan desain grafis. Rendy memang dikenal sebagai santri yang rajin dan tekun dalam belajar. Selama 6 bulan penuh ia mengikuti pelatihan dan berbagai kegiatan keagamaan.
Setelah lulus, Rendy mengabdi menjadi tim lapangan YBM PLN sekaligus mitra strategis LAZ Al Azhar menjadi tim desain grafis sebelum akhirnya Rendy mempunyai bisnis sendiri. Semangat belajarnya tak cukup sampai disana, disela bekerja Rendy juga melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang.
"Kita cuma butuh 1 kesuksesan untuk menutupi semua kegagalan kita. Bermimpilah karena mimpi itu gratis, tapi jangan lupa untuk bangun. Mulailah dari hal yang kecil, karena yang kecil itu nantinya akan membuat kamu besar," ungkap Rendy.
Rendy menjadi contoh, bahwa kita semua punya peluang sukses yang sama. Gak ada yang gak mungkin selama kita punya kemauan yang kuat dan pantang menyerah. Bersama dukung terus progran RGI sebagai upaya untuk memberdayakan pemuda usia produktif agar mendapatkan kehidupan yang sejahtera dimasa depan.
.jpeg)
.jpeg)
