Perasaan kamu tentang artikel ini?
“Momen gerhana bulan pada 07 September 2025 menjadi titik kesadaran.”
Kita sering kali dibuat takjub oleh keindahan langit. Ada saja momen unik yang disuguhkan. Entah warna senja yang memesona, formasi awan yang dramatis, atau fenomena langka seperti gerhana bulan. Refleksnya? Langsung ambil ponsel, siapkan kamera, dan cekrek! Foto diambil, gambar disimpan, lalu diunggah ke Instastory. Langit memang selalu punya cara untuk mencuri perhatian kita. Tapi, pernah gak kita berpikir, apa cukup kita cuma takjub lalu posting di story Instagram? Atau sebenarnya ada pesan yang lebih dalam dari peristiwa langit ini?
Baca juga: Lakukan Hal Ini Saat Terjadi Gerhana Bulan!
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan salat dan bersedekahlah." (HR. Al-Bukhari).
Bayangkan, gerhana itu seperti notifikasi langsung dari langit. Nabi seakan mau bilang, “Hey, berhenti sebentar. Lihat, sadar.” Jangan cuma jadi penonton pasif. Jadikan momen itu ruang refleksi diri. Ini yang keren dan sayang untuk dilewatkan. Di momen gerhana, Nabi mengajarkan bukan untuk bengong, bukan selfie, tetapi salat, doa, zikir, dan sedekah.
Jadi, mulai sekarang, jangan cuma sibuk nonton langit. Ingat pesan Nabi: buang mitos, isi waktu dengan ibadah, dan ambil pelajaran hidup. Karena bisa jadi, gerhana itu bukan cuma tentang matahari yang tertutup, tetapi tentang hati kita yang perlu dibuka.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.
.jpeg)
