Memperingati Hari Anak: Apakah Semua Anak Sudah Mendapatkan Haknya?

Memperingati Hari Anak: Apakah Semua Anak Sudah Mendapatkan Haknya?


Eliyah
21/11/2024
19 VIEWS
SHARE

Anak akan menjadi agen penerus bangsa, maka dari itu pemenuhan hak anak tidak hanya menjadi kewajiban orang tuanya, namun masyarakat dan bangsa tentunya juga memiliki andil. Dengan terpenuhinya hak-hak anak maka ia bisa tumbuh besar menjadi generasi-generasi pembawa harapan baru. Tetapi apakah hal ini sudah terealisasi?

Dalam Islam sendiri, anak memiliki posisi yang penting. Bahkan banyak sekali ayat Al-Qur’an yang membahas mengenainya. Setiap insan yang terlahir ke dunia adalah sebuah anugerah yang Allah Swt titipkan. Memiliki anak adalah sebuah tanggung jawab yang tidak pernah terputus. Mulai dari ia lahir hingga dewasa anak akan tetap menjadi tanggung jawab orang tuanya. Namun ternyata masih banyak dari orang tua yang sebenarnya belum memahami apa saja hak anak.

Baca juga: Didik Anak dengan Cara ini, Dijamin Akan Senang Bersedekah Sejak Dini!

Sebelum kita bahas lebih lanjut, setidaknya kita perlu tahu 5 poin hak anak dari sudut pandang Islam!

1. Hak atas kehidupan

“Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa besar.” (Q.S Al-Isra’: 31)

2. Hak atas kejelasan nasab

Islam sangat ketat untuk masalah perzinaan. Salah satu alasannya karena dapat merusak nasab yang menjadi hak seorang anak. Ini dijelaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 5 yang menjelaskan bahwa seorang anak yang lahir dari pernikahan yang sah akan mendapatkan nasab kepada bapaknya. Namun jika terlahir dari hubungan tidak sah akan bernasab kepada ibunya.

3. Hak atas pendidikan

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (Q.S At-Tahrim: 6). Ayat ini menjelaskan sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk mendidik anaknya dalam urusan agama dan akidah. Sudah menjadi hak mereka untuk mendapat ajaran agama Islam yang sesuai, sehingga melindungi mereka dari perbuatan yang buruk.

4. Hak atas kasih sayang

“Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hambaNya yang penyayang.” (HR. Bukhari). Allah sangat mencintai hamba-Nya yang memiliki sifat penyayang. Penting juga bagi kita untuk menyayangi anak-anak. Contohnya dalam hal mendidik dan menasehati tidak perlu menggunakan intonasi tinggi atau dengan kekerasan fisik agar mereka bisa terus merasa aman.

5. Hak atas memperoleh ASI

“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna…” (Q.S Al-Baqarah: 233). 

Hari Anak Sedunia lahir dari keprihatinan global terhadap kondisi buruk anak-anak pasca Perang Dunia II. Banyak anak kehilangan keluarga, tempat tinggal, serta akses terhadap pendidikan dan kesehatan. 20 November adalah tanggal di mana Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak. Dalam konvensi itu menetapkan sejumlah hak anak termasuk hak untuk hidup, atas kesehatan, atas pendidikan dan bermain, serta hak atas kehidupan berkeluarga, untuk dilindungi dari kekerasan. 

Lalu, ada juga bahasan agar anak untuk tidak didiskriminasi, dan agar pandangan mereka didengar. Lantas apakah Hari Anak ini masih relevan dengan keadaan sekarang jika kita melihat kondisi anak-anak di Palestina? Bagaimana suatu momen bersejarah yakni Hari Anak Sedunia diperingati ketika masih ada kekerasan bahkan genosida terhadap anak? Padahal sudah jelas bahwa Hari Anak Sedunia menjadi momen bagaimana kita mengingat hak-hak seluruh anak di dunia. PBB seharusnya melakukan kilas balik terhadap tujuan dari ditetapkannya 20 November ini sebagai Hari Anak Sedunia. Sangat kurang pantas tanggal tersebut dirayakan sebagai Hari Anak ketika ada anak-anak yang masih tertindas.

Lantas apa yang perlu kita lakukan dalam hal ini?

Melihat fenomena yang terjadi terhadap Israel dan Palestina seharusnya sudah mampu membuat mata hati kita terbuka dan tergerak untuk tidak pernah berhenti menyuarakan kebebasan untuk Palestina hingga Merdeka. Hak anak-anak Palestina harus dikembalikan sebagaimana mestinya. Hal ini tidak akan terwujud jika tidak adanya kerja sama dan dukungan dari negara-negara di dunia. 

Apa yang harus PBB lakukan dalam meredam konflik tersebut? 

1. Mediasi yaitu PBB berperan sebagai mediator untuk memediasi kepentingan Palestina dan Israel

2. Menegakan resolusi yaitu bisa dengan cara memberikan sanksi terhadap segala pelanggaran yang dilakukan Israel.

3. Melindungi hak Palestina, menyediakan layanan, memberikan hak-hak anak di Palestina, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Satu Hati untuk Palestina: Langkah Bersama Menuju Merdeka

Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan PBB. PBB harus bisa meredam kejahatan ini. Jika tidak bisa, untuk apa gunanya ada PBB! Genosida yang dilakukan Israel sangat bertentangan dengan Undang-Undang yang mana penjajahan di dunia harus dihapuskan. 

Itulah dari kacamata PBB. Lantas dari diri kita sendiri sebagai masyarakat biasa. Apa yang bisa dilakukan? Berkali-kali hal ini dibahas agar kita terus melek dan sadar akan isu Palestina. Sebagai manusia yang masih memiliki hati nurani, lakukan segala hal yang kamu bisa. Jangan berhenti menyebar informasi mengenai isu Palestina,  memberikan hadiah berupa bantuan baik dari segi materi atau lainnya, melakukan aksi, boikot produk yang mendukung genosida Israel, serta mendoakan untuk kemerdekaan Palestina. Ayok terus dukung dan suarakan isu Palestina hingga anak-anak Palestina Merdeka dan hak-haknya dapat terpenuhi dengan benar!

Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA