Kementerian Agama RI berkolaborasi bersama Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) dalam program Kampung Zakat dengan tujuan untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Program ini dilakukan di beberapa titik lokasi salah satunya di Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten yang didampingi oleh LAZ Al Azhar

Jamhari (47) merupakan salah satu anggota Koperasi Mitra Mandiri Sejahtera (KMMS), Saung Ilmu Desa Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Bekasi. Ayah dari 4 orang anak ini telah menggeluti dunia pertanian sejak kecil dengan ikut serta membantu orang tuanya.

Di usianya yang sudah tua (58th), Bapak Saefullooh tetap semangat melanjutkan perjuangannya menjadi petani pangan di Desa Mekarjaya, Bandung, Jawa Barat.

Saung Ilmu Desa Energi Tanahbaru menjadi pusat kegiatan pertanian di Desa Energi Tanahbaru, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Kali ini, warga memanfaatkan Saung Ilmu untuk belajar membuat pupuk kompos bersama Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Pakisjaya, Karawang, Jawa Barat.

Kejelian Supali (50) dalam melihat peluang, memberikannya hasil yang maksimal. Melihat kondisi lahan yang ia miliki dekat dengan sumber air, membuat ia memberanikan diri untuk menanam jagung setelah panen padi yang dilakukan tahun lalu. Supali merupakan salah satu anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gemah Ripah di Dusun Ngadirejo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri yang menjadi penerima manfaat akses permodalan dari instrumen Rumah Pembiayaan Pertanian (RPP).

Dalam perjalanan hidupnya, Belarmino tak pernah terbayangkan bahwa dirinya yang dulu merupakan buruh pabrik, kini mampu mengelola lahan seluas tiga hektar dengan menanam jagung dan mencapai kesuksesan dalam hasil panennya. Lebih dari itu, Belarmino, yang merupakan salah satu petani binaan LAZ Al Azhar, juga berhasil menyekolahkan anak-anaknya hingga meraih gelar sarjana.

Penduduk Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas mayoritas bekerja sebagai buruh atau kuli bangunan. Bahkan desa tersebut dikenal sebagai desa dengan pemasok tenaga buruh terbesar se-Kabupaten Banyumas. Banyaknya masyarakat yang menjadi buruh harian mengakibatkan dampak negatif bagi sektor pertanian Desa Kotayasa. Padahal potensi alam di sektor pertanian sangat melimpah dengan ketersediaan air yang cukup dan tanah yang subur.