Ini Kisah tentang Mbah Warjo (76 th), pria asal Sukabumi yang dulunya bekerja sebagai buruh pabrik di Banten. Mbah Warjo kemudian memutuskan menjadi Petani Sejati (sejahtera, terampil dan inspiratif) yang merupakan bagian dari program Kampung Zakat yang dijalankan LAZ Al Azhar bersama Kemenag RI di Desa Ciladaeun, Kec. Lebak gedong, Kab. Lebak, Banten. Hadirnya program ini telah dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar salah satunya Mbah Warjo.
Ayah dari empat anak ini sehari-hari tengah disibukkan dengan mengolah lahan pekarangan rumahnya yang dijadikan demontration plot (demplot). Dengan memanfaatkan lahan tidur yang kini menjadi produktif, Mbah Warjo mulai menanam tanaman hortikultura seperti tomat, timun, cabai, kacang panjang, terong, dan sayuran lainnya.
Ustad Aang, Dasamas LAZ Al Azhar dengan telaten turut mendampingi Mbah Warjo tentang teknik-teknik pertanian seperti pengolahan tanah, perawatan tanaman, hingga penggunaan pupuk agar tanaman dapat tumbuh dan berbuah maksimal. Selain itu, ia juga memperkenalkan keterampilan, varietas, teknologi, dan pupuk yang bisa dimanfaatkan dalam aktivitas pertanian.
“Alhamdulillah, selama lima kali panen dan terus dilakukan pendampingan hasil tanaman Mbah Warjo saat ini tumbuh dengan baik dan berbuah lebat,” ungkap Aang.
Disamping bertani, Mbah Warjo yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap saat ini mendapat bantuan empat ekor bibit domba sebagai alternatif usaha untuk menambah pendapatan keluarga. Mbah Warjo begitu bersyukur menjadi salah satu penerima manfaat. Baginya menjadi Petani Sejati dapat dilakukan siapapun asalkan diiringi dengan kesungguhan dalam menekuninya. Program pemberdayaan inipun telah membawa perubahan nyata bagi kondisi perekonomian Mbah Warjo.
“Sekarang demplot pertanian yang saya kelola menjadi lahan percontohan untuk masyarakat di sini. Semoga semakin banyak masyarakat yang tertarik, agar semakin produktif dan semangat untuk bertani. Berkat bimbingan Dasamas juga, saya mulai belajar menggunakan akad muamalah dengan baik,” katanya.