“Ini sudah jadi tanggung jawab kita untuk membantu sesama. Mudah-mudahan
zakat dari kami bisa membawa manfaat yang berkelanjutan walaupun tidak
seberapa” ucap Ibu Leslywati.
Ibu Leslywati (78) adalah salah satu muzaki LAZ Al Azhar yang rutin
menyalurkan hartanya untuk meringankan kesulitan mustahik. Berawal dari menjalankan
amanah yang dititipkan anaknya untuk menyalurkan zakat, Ibu Leslywati mengaku
sempat kebingungan untuk menyerahkan amanah tersebut ke lembaga mana. Hingga
akhirnya beliau mempercayakan LAZ Al Azhar untuk mengelola dana zakat dari
keluarganya.
“Kami percaya bahwa dalam setiap harta yang kami miliki itu titipan dari Allah swt, dan tidak hanya untuk menghidupi kebutuhan hidup saja, tetapi juga terdapat hak orang lain di dalamnya,” ujarnya.
Menunaikan zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib
dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.
Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan kepada
golongan yang berhak menerimanya (asnaf). Menjadi salah satu makna zakat adalah
suci yang berarti hal tersebut mampu mensucikan jiwa dari kejelekan, kebatilan
dan pensuci dari dosa-dosa.
“Zakat itu kewajiban, jadi saya selalu mengingatkan ke anak-anak
untuk berzakat. Terserah mereka nanti menghitung sendiri 2,5% dari penghasilan
tinggal ditunaikan saja,” tambahnya.
Hal ini telah disampaikan dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103).
Ibu Leslywati beserta keluarga secara konsisten berbagi kebahagiaan
dengan memberi zakat fitrah, zakat mal, fidyah, hingga kurban yang disalurkan
kepada LAZ Al Azhar. Kegigihan mereka dalam memegang teguh prinsip dan
kewajibannya terhadap Allah swt patut diapresiasi.
“Layanannya sudah bagus, saya sih pengen ke yang lain-lain. Tapi sudah
satu saja di Al Azhar. Kenal Al Azhar juga sudah dari lama, dulu kami sering ke
masjidnya. Jadi kami sudah kenal dan lebih mudah menyumbangkannya. Menurut saya
sih yang saya sumbangkan tidak terlalu besar. Tapi ini sebuah penghormatan
untuk kami, bisa dikunjungi oleh para amilnya dan yang terpenting adalah amanah
ini untuk umat,” ucap Mahdi Kartasasmita, suami dari Ibu Leslywati
Meskipun Ibu Leslywati beranggapan bahwa dana yang mereka salurkan hanya sedikit, namun sebenarnya sudah banyak para mustahik yang terbantu dan mampu meringankan kesulitan hidup yang mereka alami. Bahkan, manfaat dari zakat tersebut turut menyambung mimpi anak-anak yang mengalami putus sekolah dengan fasilitas Rumah Gemilang Indonesia (RGI) yang membantu mereka untuk dapat memiliki keterampilan profesional yang memudahkan mendapati pekerjaan layak di kemudian hari.
“Kami percaya, walaupun kami tidak pernah bertemu secara langsung dengan para penerima manfaat, tapi saya tetap percaya untuk berzakat dan sedekah di LAZ Al Azhar,” tambahnya.
Keberkahan berbagi tentunya tidak hanya dirasakan para mustahik
semata, banyak sekali manfaat yang dirasakan oleh Ibu Leslywati dan keluarganya
karena rutin menyalurkan dana zakat dan sedekah. Salah satunya adalah nikmat
kesehatan di hari tua.
“Alhamdulillah, kita masih diberi kesehatan sampai sekarang.
Walaupun tetap harus ada check up rutin ke dokter. Tapi kita bersyukur, banyak
yang masih lebih parah kondisinya dari saya,” ujarnya.
Hal ini juga membuktikan bahwa zakat memiliki makna Al-Barakatu,
yang artinya berkah. Dengan membayarkan zakat, Allah swt akan melimpahkan
keberkahan kepada harta yang dimiliki.