Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata:
“Siapa yang merasa malu kepada Allah ketika memaksiati-Nya, maka Allah pun malu untuk mengazabnya saat ia bertemu dengan-Nya.
Dan siapa yang tidak merasa malu untuk memaksiati-Nya, maka Allah pun tidak malu untuk mengazabnya.” (Al Jawabul Kafi hal. 112).
Salah satu upaya kita dalam bersyukur kepada Allah adalah dengan cara meninggalkan kemaksiatan. Seringkali manusia melakukan maksiat secara sadar dan terus menerus, padahal Allah yang dia maksiati itu sama dengan Allah yang memberikan banyak nikmat kepadanya. Menjadi manusia yang istiqomah dalam kebaikan itu adalah hal yang patut dijaga dan disyukuri, karena ada sebagian orang yang bangga dengan maksiatnya bahkan dipertontonkan oleh jutaan orang di media sosial.
Orang-orang yang bermaksiat adalah mereka yang tidak memiliki rasa malu dan takut kepada Allah Swt. Kadang-kadang kita menjadi manusia yang sangat tidak tahu diri. Allah sudah memberikan banyak nikmat, tetapi kita tetap menjalankan maksiat. Sungguh, maksiat adalah jalan yang akan menjauhkan diri dengan Allah. Maksiat membuat hati menjadi keras dan menghancurkan kemuliaan diri.
Sahabat, di bulan Rajab yang mulia ini, sudah seharusnya kita kembali untuk mulai berbenah diri kepada arah yang lebih baik. Lakukan hal-hal baik yang membuat kita lebih berkualitas di hadapan Allah. Sungguh, dunia yang kita kejar sekeras mungkin adalah dunia yang akan kita tinggalkan kelak. Oleh karenanya, mari pergunakan sisa hidup ini dengan berbuat baik, istiqomah, dan selalu belajar taat kepada Allah. Keimanan yang baik akan membawa kita pada kehidupan yang lebih damai, tenteram, dan berkah.
Baca juga: Sulit Tinggalkan Maksiat? Amalkan Doa Ini!
Mari kita upayakan menjadi hamba seperti ini:
1. Selalu bersyukur dalam keadaan apapun
2. Malu dan takut jika akan bermaksiat, karena sadar bahwa Allah mengawasi segala sesuatu yang kita perbuat sekecil apapun itu.
3. Mengupayakan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah; rajin ibadah, sedekah, dan menjalankan segala amalan sunah lainnya.
4. Tidak pernah bosan untuk terus belajar dan upgrade diri.
5. Istiqomah meninggalkan yang Allah larang dan menjalankan yang Allah perintahkan.
“Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Dengan demikian) Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).” (Q.S An-Najm: 31).
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.