Ini Alasan Mengapa Wakaf Bisa Menjadi ‘Passive Income’ Kebaikan

Ini Alasan Mengapa Wakaf Bisa Menjadi ‘Passive Income’ Kebaikan


Risdawati
23/12/2025
12 VIEWS
SHARE

Pernahkah kamu mendengar istilah passive income dan langsung membayangkan uang atau investasi? Padahal, jika dilihat dari sudut pandang kebaikan, ada bentuk passive income yang hasilnya bukan materi, melainkan pahala dan manfaat yang terus mengalir. Salah satunya adalah wakaf. Inilah alasan mengapa wakaf kerap disebut sebagai passive income kebaikan.

Wakaf dan Konsep Passive Income Kebaikan

Ketika seseorang berwakaf baik berupa tanah, bangunan, maupun modal, pahala dari wakaf tersebut tidak berhenti dalam satu waktu. Selama harta wakaf dimanfaatkan untuk kebaikan, seperti pendidikan, layanan kesehatan, atau fasilitas umum, pahala akan terus mengalir, bahkan setelah pewakaf wafat. Konsep ini serupa dengan passive income, hanya saja yang mengalir bukan uang, melainkan pahala. Dalam Islam, hal ini dikenal sebagai amal jariyah.

Manfaat Wakaf yang Terus Berkelanjutan

Berbeda dengan sedekah yang pahalanya umumnya dirasakan selama kita masih hidup, wakaf menghadirkan manfaat dan pahala yang berkelanjutan. Tanah yang diwakafkan untuk sekolah akan digunakan oleh generasi demi generasi. Perpustakaan wakaf menjadi sumber ilmu yang terus dibaca, dipelajari dan disebarkan. Begitu pula fasilitas umum yang diwakafkan, manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sekali berwakaf, kebaikan dapat dinikmati berulang kali oleh banyak pihak.

Menariknya, wakaf tidak menuntut pewakaf untuk terus-menerus mengurus atau memantau harta yang telah diwakafkan. Selama dikelola dengan baik oleh lembaga atau nadzir yang terpercaya, manfaat wakaf akan tetap berjalan. Artinya, pahala kebaikan tetap mengalir meskipun pewakaf sudah tidak lagi hidup di dunia.

Wakaf Bisa Dilakukan oleh Siapa Saja

Masih banyak masyarakat yang mengira bahwa wakaf hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki tanah atau bangunan. Padahal saat ini tersedia wakaf uang, yang memungkinkan siapa saja berwakaf dengan nominal yang relatif kecil. Wakaf tidak menunggu seseorang menjadi kaya, tetapi dimulai dari niat dan kepedulian untuk memberi manfaat bagi sesama.

Jika investasi duniawi selalu memiliki risiko kerugian, wakaf justru sebaliknya. Selama dikelola sesuai syariat dan tujuan wakafnya jelas, ia menjadi investasi akhirat yang aman dan bernilai jangka panjang. Wakaf bukan tentang hasil yang instan, melainkan tentang kebaikan yang terus berbuah tanpa batas waktu.

Wakaf mengajarkan bahwa harta terbaik bukanlah yang kita simpan, melainkan yang kita alirkan manfaatnya untuk orang lain dan kemaslahatan bersama. Jika kamu ingin memiliki passive income yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan sosial yang luas dan berkelanjutan, wakaf adalah jawabannya sekali memberi, pahala terus mengalir.

 

Writer by Salsabilla Fasya Adzkara

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA