Di usia 20-an, wajar jika seseorang masih mencari jati diri, sebagaimana yang banyak dirasakan oleh Gen Z saat ini. Generasi ini tumbuh dalam era digital dengan akses informasi yang tak terbatas, menjadikan mereka dikenal sebagai generasi yang kreatif, adaptif, dan melek teknologi.
Namun, di balik kelebihan itu, muncul fenomena menarik: seringnya berganti-ganti passion. Hari ini ingin jadi konten kreator, minggu depan tertarik belajar UI/UX, lalu beralih ke bisnis di minggu berikutnya. Di satu sisi, ini mencerminkan semangat eksplorasi dan keinginan untuk berkembang. Tapi di sisi lain, tak jarang hal ini dipandang sebagai ketidakkonsistenan atau kebingungan arah hidup.
Baca Juga: Jangan Salah, Gen Z Ternyata Penuh Kekuatan dan Kreativitas!
Padahal sejatinya, di balik pencarian itu, Gen Z sedang mencoba memahami diri, menemukan kekuatan mereka, dan mencari jalan yang paling sesuai, bukan sekadar ikut-ikutan tren atau bingung menentukan pilihan.
Mereka mungkin belum tahu pasti ingin menjadi apa, tapi mereka tahu bahwa Gen Z tak ingin hidup atas ekspektasi orang lain. Dan itu langkah awal yang berani. Jadi kalau kamu sekarang sedang bingung, merasa hidupmu pelan, itu bukan berarti kamu gagal. Bisa jadi, kamu lagi buat jalan baru, sebuah jalan yang belum pernah ditempuh siapapun. Dan itu jauh lebih keren daripada sekadar ikut jalan yang udah dipetakan orang.
Lalu, bagaimana jika Gen Z yang belum menemukan passion yang tepat dan bisa bertahan dalam menjalaninya?
Perlu dipahami bahwa semangat mengejar passion ini tidak berdiri sendiri. Di baliknya, ada realitas ekonomi, tekanan sosial, dan ekspektasi keluarga yang ikut memengaruhi pilihan seseorang. Kita sering diajarkan untuk bekerja sesuai passion agar hidup lebih bahagia. Namun, kenyataannya, bekerja sesuai passion tidak semudah kelihatannya.
Baca Juga: Siap jadi Juara? Gen Z Harus Kuasai 5 Skill Ini!
Passion bukan sekadar mengikuti minat sesaat tapi ia perlu diasah, dipertahankan, dan diperjuangkan, apalagi di tengah persaingan era digital yang semakin ketat. Maka penting bagi Gen Z untuk tidak hanya mencari passion, tetapi juga membangun komitmen, kedisiplinan, dan ketahanan mental dalam prosesnya.
Jadi, jangan takut gagal. Kegagalan bukan musibah, melainkan bagian alami dari proses belajar. Ia bukan akhir dari segalanya, justru batu loncatan untuk melangkah lebih matang. Dari kegagalan, kita belajar menganalisis kesalahan, lalu menyusun strategi baru agar bisa mencapai tujuan di masa depan.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.