Bogor- Perasaan Dedde (43) menjerit dengan kondisi hidupnya. Seorang buruh serabutan yang tinggal di Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini merupakan salah satu korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Awalnya dia bekerja di kebun bunga di wilayah Parung Bogor, namun akibat pandemi kebun bunga tersebut mengalami penurunan omzet dan terpaksa merumahkan para pegawainya.
Menurut Amil LAZ Al Azhar Eko Sugiyanto sektor usaha mikro menjadi salah satu sektor yang paling terdampak sebagai akibat dari pandemi. Tidak sedikit yang mengalami kerugian bahkan harus menutup usahanya. LAZ Al Azhar melalui program Sejuta Berdaya hadir memberi semangat bagi keluarga Dedde, berupa dukungan moril dan juga bantuan modal usaha untuk berjualan cilok agar bisa bangkit di tengah situasi sulit saat ini.
“Semoga bantuan modal usaha yang diberikan bisa menjadi jalan kemudahan bagi keluarga Dedde lebih mandiri kedepannya,” katanya.
Menjadi buruh serabutan bukan profesi yang menjanjikan, dengan penghasilan yang tidak menentu Dedde terus berjuang untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Berbagai usaha pernah ia jalani seperti berjualan tempe keliling dan ikan cupang hias. Namun, usahanya tidak berjalan mulus karena sepi peminat. Hingga akhirnya modal usaha yang dikeluarkan tidak kembali dan bahkan mengalami kerugian.
Kini Dedde dapat memulai usahanya kembali, sebagai pedagang cilok. Memulai asa baru untuk terus berjuang menjadi tulang punggung keluarga dan menghidupi 8 orang anggota keluarga yang tinggal bersamanya. Dedde berharap dengan adanya bantuan ini usahanya bisa berkembang dan semakin maju.
Selain itu, Dedde juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada LAZ Al Azhar. “Alhamdulillah, saya merasa sangat terbantu sekali dengan modal usaha yang diberikan LAZ Al Azhar. Karena disamping bantuan modal usaha yang diberikan, saya juga mendapatkan pendampingan, pembinaan dan berkonsultasi mengenai wirausaha secara rutin dengan tim LAZ Al Azhar,” ungkapnya.