Berani Gak, Bikin Yatim Bahagia?

Berani Gak, Bikin Yatim Bahagia?


Khaerun Nisa
17/06/2022

Kebahagiaan menjadi harapan setiap manusia. Hak berbahagia sejatinya dapat dinikmati oleh siapa saja, terlebih bagi anak yatim yang hidup dalam kemalangan. Betapa sulit hidup tanpa hadirnya kasih sayang dari orang tua sejak kecil. Mereka harus tumbuh dan berkembang tanpa dampingan sosok seorang ayah, apalagi jika kondisi perekonomian keluarga yang cenderung rendah. Dengan menyantuni dan memuliakan anak yatim, Insyaallah akan menjadi ladang pahala dan sumber kebahagiaan bagi yang memberi dan juga yang menerima. 

Rasulullah SAW. bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304).

Menghadirkan kebahagiaan kepada anak yatim bukan menjadi satu kewajiban, namun amalan ini sungguh sayang untuk dilewatkan. Sudah sepantasnya mereka mendapatkan hak yang sama dengan anak-anak yang lain, seperti diperlakukan dengan baik, mendapatkan kecukupan makan dan kebutuhan, mendapat perlindungan dan kasih sayang, memperoleh pendidikan yang layak, dan menjaga hartanya agar tetap bermanfaat. 

Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 220:

“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah:220)

Jadi, masih khawatir untuk berbagi untuk anak yatim? Jangan sampai kebahagiaan kamu tertunda sebab tidak menyantuni anak yatim. Ketika kita menyantuni anak yatim, kita akan terhindar dari berbagai penyakit hati seperti iri, dengki, hasud dan gelisah. Kebaikan lain yang diperoleh dari menyantuni anak yatim adalah meningkatnya keimanan serta ketakwaan kita kepada Allah SWT.

BACA JUGA