Bersin dan Menguap adalah dua hal sederhana yang sering dianggap sepele. Namun, dua hal ini bukan hanya reaksi alami tubuh, melainkan cerminan akhlak dan kesadaran spiritual seseorang kepada Allah Swt.
Islam memperhatikan bahkan kebiasaan yang tampak sederhana ini, karena setiap aktivitas manusia, sekecil apa pun, selalu disertai tuntunan agar tetap membawa nilai kebaikan, kebersihan, dan etika. Karena itu, Rasulullah saw memberi tuntunan agar kedua hal tersebut tidak hanya sekadar kebiasaan fisik saja, tetapi juga menjadi bagian dari ibadah yang bernilai pahala.
Lalu, apa saja adabnya? Mengapa Islam mengatur hal sekecil ini? Dan bagaimana melakukannya sesuai sunah? Mari kita bahas satu per satu.
Adab Bersin
Bersin adalah keluarnya udara secara tiba-tiba, kuat dan tidak terkendali melalui hidung dan mulut. Ini adalah respons alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan, seperti debu, serbuk sari, atau virus. Dalam Islam, bersin juga dianggap sebagai bentuk perhatian Allah Swt kepada hamba-Nya. Sebab, dengan bersin tubuh sedang dibersihkan dari benda-benda yang mengganggu pernapasan.
Selain meninjau dari bidang medis, Islam juga mengajarkan etika dan adab agar bersin tidak mengganggu orang lain dan menjadi wujud syukur kita kepada Allah Swt. Berikut adab bersin yang dicontohkan oleh Rasulullah saw:
1. Menutup hidung dan mulut menggunakan tangan, kain, atau saputangan agar tidak menyebarkan virus kepada orang lain.
2. Mengucapkan Alhamdulillah setelah bersin, sebagai tanda syukur kita kepada Allah Swt.
3. Orang yang mendengar dianjurkan untuk menjawab Yarhamukallah untuk laki-laki atau Yarhamukillah untuk perempuan, sebagai doa agar Allah Swt merahmati orang tersebut.
4. Merendahkan suara bersin, agar suara bersin tidak mengganggu orang lain.
5. Membalas doa dengan ucapan Yahdikumulloh wa yuslihu balakum, artinya semoga Allah memberi hidayah dan memperbaiki keadaan kalian.
Dapat dilihat dari adab yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw tersebut, bahwa bersin tidak hanya reaksi tubuh biasa, tapi momen untuk saling mendoakan serta mempererat ukhuwah Islamiyah. Rasulullah saw bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian bersin, hendaklah ia mengucapkan ‘Alhamdulillah’. Dan saudaranya atau temannya hendaklah menjawab, ‘Yarhamukallah’. Lalu orang yang bersin itu membalasnya, ‘Yahdikumullah wa yuslihu balakum’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Adab Menguap
Selain bersin, Islam juga memperhatikan gerakan lain yang tampak sederhana, yakni menguap. Meski terlihat sepele, menguap pun memiliki adab khusus. Ketika seseorang menguap sering kali ditegur untuk menutupnya. Hal ini ternyata bukan hanya etika sopan-santun saja, melainkan menguap disebut sebagai sesuatu yang disukai setan. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa menguap merupakan tanda kemalasan atau tanda terlalu kenyang. Karena itu, dianjurkan untuk menahan semampunya.
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Maka apabila seseorang bersin dan memuji Allah, maka menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang mendengarnya untuk mendoakannya. Sedangkan menguap, bila salah seorang di antara kalian menguap, hendaklah ia menahannya semampunya, karena setan tertawa melihatnya.” (HR. Bukhari).
Berikut adab yang dianjurkan dalam menguap:
1. Menahan menguap sebisa mungkin, karena menguap menunjukkan rasa malas dan disukai setan.
2. Jika tidak mampu menahan, tutup mulut dengan tangan agar tidak memperlihatkan mulut terbuka lebar.
3. Hindari menguap dengan keras dan bersuara, karena dapat mengganggu dan kurang sopan.
Menerapkan adab ini tidak hanya menjaga etika sosial, tetapi juga meningkatkan kesadaran diri kepada Allah Swt.
Hikmah di Balik Adab Bersin dan Menguap
Di balik tuntunan bersin dan menguap, tersimpan berbagai hikmah yang menunjukkan indahnya ajaran Islam. Bukan hanya berupa anjuran semata, melainkan menjadi sarana untuk membentuk umat yang beradab, bersyukur, dan senantiasa menjaga kebersihan.
Terdapat adab yang dapat dipetik antara lain:
1. Menjaga kesehatan dan kebersihan, terutama dalam menutup mulut saat bersin dan menguap
2. Menjalin silaturahmi melalui doa ketika bersin
3. Melatih kesopanan dan kesadaran sosial, agar tidak mengganggu orang lain sekitar.
4. Menumbuhkan kesadaran spiritual, bahwa setiap kebiasaan kecil memiliki nilai ibadah jika dilakukan dengan cara benar.
Dengan demikian, adab bersin dan menguap mengingatkan kita bahwa Islam tidak hanya mengatur perkara besar, tetapi juga memperhatikan detil kecil yang membentuk karakter seorang Muslim. Melalui tuntunan sederhana ini, kita diajak untuk lebih sadar, lebih sopan, dan lebih dekat kepada Allah dalam aktivitas sehari-hari yang sering kita abaikan. Dengan mengamalkannya, kita bukan hanya menjaga etika, melainkan juga menjaga hati agar selalu hidup dalam bimbingan sunah.