Mengapa Bulan Rajab Disebut Bulan Haram? Makna dan Hikmah di Balik Kemuliaannya

Mengapa Bulan Rajab Disebut Bulan Haram? Makna dan Hikmah di Balik Kemuliaannya


Risdawati
23/12/2025
16 VIEWS
SHARE

Bulan Rajab sering kali disebut sebagai bulan haram, sebuah istilah yang kerap disalahpahami oleh sebagian orang. Tidak sedikit yang mengira kata haram berarti sesuatu yang buruk atau terlarang, padahal dalam konteks ini justru menunjukkan kemuliaan dan kesucian yang Allah Swt berikan pada bulan tersebut.

Lalu, mengapa Bulan Rajab mendapat kedudukan istimewa hingga termasuk dalam deretan bulan haram? Apa makna di balik penetapan itu, dan hikmah apa yang dapat dipetik oleh umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari?

Penetapan Rajab sebagai bulan haram ini telah termaktub dalam firman Allah Swt dalam Surah At-Taubah ayat 36, yang berbunyi:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram…” (QS. At-Taubah: 36).

Ayat ini menegaskan bahwa bulan haram, termasuk Rajab, memiliki status khusus yang wajib dihormati oleh setiap Muslim. Dengan memahami ayat ini, kita diajak untuk merenungkan nilai dan kedudukan bulan Rajab dalam kehidupan spiritual.

Selain itu, menurut Rahmad Salahuddin, Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Bulan Rajab dikatakan haram karena terdapat larangan-larangan khusus yang diberlakukan terutama larangan berperang, kecuali dalam keadaan darurat atau membela diri.

Dalam sebuah hadis dari Abu Bakroh, Rasulullah saw bersabda:

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharam. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679). 

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa penetapan Bulan Rajab sebagai bulan haram bukan tanpa tujuan, melainkan mengandung pesan dan nilai pendidikan spiritual. Di balik kemuliaan dan larangan-larangan yang ada, tersimpan berbagai hikmah yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan.

Adapun hikmah yang bisa diambil dari Bulan Rajab ini antara lain sebagai berikut:

1. Menumbuhkan kesadaran akan waktu-waktu yang dimuliakan Allah Swt

2. Mengendalikan diri dari kekerasan dan permusuhan

3. Menjadikan Rajab sebagai momentum persiapan menuju Ramadan

4. Menjaga lisan dan perbuatan dari dosa

5. Memperbanyak amal saleh karena pahala dilipatgandakan

Dengan demikian, Bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram bukan sekadar penanda waktu dalam kalender Islam, melainkan momentum penting untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Kemuliaan yang Allah Swt berikan pada bulan ini mengandung pesan agar umat Islam lebih menjaga diri dari perbuatan dosa, memperbanyak amal saleh, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menghormati waktu-waktu yang dimuliakan-Nya. Melalui pemahaman yang benar tentang makna dan hikmah Bulan Rajab, diharapkan setiap Muslim dapat menjadikannya sebagai sarana introspeksi dan persiapan spiritual menuju bulan-bulan penuh keberkahan berikutnya, khususnya Ramadan.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA