Zodiak Itu Syirik? Ini Sejarah dan Pandangan Islam yang Harus Kamu Tahu

Zodiak Itu Syirik? Ini Sejarah dan Pandangan Islam yang Harus Kamu Tahu


Risdawati
26/06/2025
15 VIEWS
SHARE

Zaman boleh berubah, dari yang serba manual kini menjadi serba digital. Namun, kepercayaan terhadap ramalan zodiak masih tetap bertahan di tengah arus modernisasi. Hal ini terlihat jelas di kalangan generasi Z.  Sebagian besar dari mereka menganggap ramalan zodiak sebagai hiburan semata, tapi tak sedikit pula yang mempercayainya secara serius dengan menjadikannya sebagai acuan dalam menilai kepribadian, merencanakan aktivitas, hingga menentukan arah hubungan asmara.

Di media sosial, pembahasan soal ramalan zodiak seolah tak pernah ada habisnya. Selalu saja ada konten, komentar, atau thread yang mengulas karakter dan prediksi berdasarkan zodiak. Salah satu zodiak yang kerap menjadi sorotan adalah Gemini. Banyak warganet berbagi pengalaman baik lucu maupun menyebalkan terkait pertemanan atau hubungan dengan seseorang yang berzodiak Gemini, yang sering dicap punya sifat tidak konsisten, ragu-ragu dan banyak bicara.

Lalu, kamu sendiri tipe yang percaya zodiak atau tidak? 

Jika dilihat dari kacamata logika ilmiah saat ini, menentukan nasib seseorang dari pergerakan benda-benda langit sungguh tidak masuk akal. Namun suka tidak suka, ilmu astrologi ini masih banyak pencintanya padahal astrologi ini termasuk ilmu sains semu atau dikenal juga dengan istilah pseudoscience.

Baca Juga: Amal Habis Tanpa Disadari

Lantas bagaimana awal mulanya ramalan zodiak ini dipercaya hingga saat ini?

Awal mula ramalan zodiak muncul yaitu pada tahun 400 SM yang dibuat oleh bangsa Mesir kuno lalu untuk penamaannya dipatenkan oleh bangsa Yunani kuno seperti yang kita ketahui terdapat dua belas nama-nama zodiak.  Kemudian ilmu ini dikembangkan oleh bangsa Babilonia yang berada di Mesopotamia (berada di antara sungai Tigris dan Eufrat bagian tenggara Irak).

Bangsa Babel yang merupakan penyembah benda-benda langit memang meyakini benda-benda langit sebagai dewa-dewi yang dapat memprediksi masa depan melalui pergerakannya. Pada tahun 539 SM Persia mengambil alih kekuasaan dan membuat bangsa Babel pergi ke daratan Eropa Selatan (Romawi dan Yunani). Saat itulah mereka mulai mempraktikan ramalan zodiak.

Lalu bagaimana pandangan Islam mengenai ramalan zodiak yang masih tren dan banyak dipercayai oleh orang-orang?

Menurut pandangan Islam percaya pada tahayul atau ramalan zodiak dianggap sebagai syirik, karena menyekutukan Allah Swt dengan hal-hal yang tidak bisa dipercaya. Allah Swt berfirman dalam Al-Quran surat An-Naml ayat 65 yaitu sebagai berikut:

“Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Tidak ada siapa pun di langit dan di bumi yang mengetahui sesuatu yang gaib selain Allah. Mereka juga tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.’” (QS. An-Naml: 65).

Baca Juga: Sudah Tahu Dosa, Kenapa Tetap Dilakukan?

Sementara itu, pandangan tegas disampaikan oleh Ketua Komisi Fatwa Kerajaan Arab Saudi pada masanya, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, yang menyebut bahwa ilmu perbintangan, zodiak, dan horoskop termasuk amalan jahiliah yang harus ditinggalkan. Ia menilai bahwa kepercayaan terhadap zodiak merupakan bentuk ketergantungan kepada selain Allah, dan bisa termasuk ke dalam perbuatan syirik yang haram hukumnya.

Islam mengajarkan agar manusia menggunakan akal dan pengetahuan untuk memahami dunia dan mengambil keputusan yang bijaksana, bukan bergantung pada ramalan atau tanda-tanda zodiak. Oleh karena itu, sudah semestinya seorang muslim hanya percaya dan menggantungkan urusan hidupnya kepada Allah Swt, dan menjauhi segala bentuk kepercayaan semacam ini karena dapat merusak akidah seorang muslim.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA