Workaholic dan Pekerja Keras, Apa Bedanya?

Workaholic dan Pekerja Keras, Apa Bedanya?


Risdawati
17/09/2025
4 VIEWS
SHARE

Menghabiskan waktu berjam-jam di kantor, selalu mengejar target, bahkan bekerja di akhir pekan. Apakah ini bukti dedikasi, atau justru tanda bahaya? Banyak orang mengira mereka hanya sedang bekerja keras, padahal sudah terjebak dalam gaya hidup workaholic. Jangan-jangan, kamu salah satunya?

Kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian karena terdengar mirip. Padahal, ada perbedaan mendasar dalam hal motivasi, dampak, dan cara menjalani pekerjaan. Jadi, apa sebenarnya perbedaan antara workaholic dan pekerja keras?

Apa Itu Workaholic dan Pekerja Keras

Workaholic adalah seseorang yang memiliki kebiasaan bekerja tanpa mengenal waktu dan kondisi. Bahkan sering kali mereka mengabaikan kesehatan, keluarga, dan kehidupan sosial demi menyelesaikan pekerjaannya. Kebiasaan ini sering kali muncul karena dorongan pribadi, seperti keinginan untuk menghindari masalah tertentu, atau meluapkan ketidakpuasan dan luka emosional melalui pekerjaan.

Baca Juga: Ketika Karier Terjebak di Pelukan: Mengulik Fenomena Job Hugging!

Sementara itu, pekerja keras (hard worker) adalah seseorang yang fokus pada pekerjaannya dan memaksimalkan waktu kerja dengan efektif serta produktif. Mereka memiliki work life balance, etos kerja yang tinggi, dan kemampuan memilah prioritas. Jika diminta bantuan atau diberikan tugas tambahan, pekerja keras akan mempertimbangkan kapasitas diri dan hanya menerima tanggung jawab baru yang memang bisa meningkatkan kemampuan mereka.

Perbedaan Workaholic dan Pekerja Keras

Meski sering dianggap sama, tapi keduanya memiliki perbedaan mencolok: 

1. Sistem Kerja: Workaholic bekerja terus-menerus secara berlebihan dan tidak sehat, sementara pekerja keras bekerja dengan penuh semangat namun tetap menjaga keseimbangan hidup.

2. Kualitas Pekerjaan: Pekerja keras cenderung menghasilkan pekerjaan yang lebih teliti dan berkualitas karena memiliki waktu istirahat yang cukup.

3. Waktu Pribadi: Pekerja keras tetap menyediakan waktu untuk beristirahat dan berlibur, sedangkan workaholic sulit melepaskan diri dari pekerjaan.

4. Sikap Terhadap Kegagalan: Workaholic memiliki ambisi tinggi yang sering menimbulkan stres jika tidak tercapai, sedangkan pekerja keras lebih mampu menjadikan kegagalan sebagai pembelajaran.

5. Manajemen Waktu: Pekerja keras tahu kapan harus istirahat dan bersantai. Workaholic justru mengisi semua waktu dengan pekerjaan, bahkan saat seharusnya beristirahat.

Cara Mengatasi Workaholic

Jika kamu merasa sudah mulai menunjukkan tanda-tanda workaholic, penting untuk segera mengambil langkah. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya:

1. Sadar dan Akui Masalahnya: Kenali tanda-tanda seperti sulit berhenti kerja, terus merasa bersalah saat istirahat, dan stres berkepanjangan.

2. Buat Batasan Waktu Kerja: Tetapkan jam kerja yang jelas, hindari kerja di luar jam tersebut, dan manfaatkan waktu istirahat.

3. Jaga Keseimbangan Hidup: Luangkan waktu untuk keluarga, teman, hobi, dan olahraga secara rutin.

Baca Juga: Capek Kerja tapi Nggak Naik Level? Mungkin Ini yang Kamu Lewatin

4. Delegasikan Tugas: Percayakan sebagian pekerjaan pada orang lain, jangan merasa semua harus kamu kerjakan sendiri.

5. Lepas Ketergantungan pada Validasi Kerja: Hargai diri bukan hanya karena pencapaian, tapi juga karena siapa dirimu.

6. Ambil Cuti dan Waktu Istirahat: Liburan dan istirahat itu penting. Gunakan hak cutimu dan benar-benar istirahat dari urusan kerja.

7. Konsultasi ke Psikolog: Konsultasi dengan psikolog bisa membantu jika sudah sulit mengontrol kebiasaan bekerja berlebihan.

Menjadi pekerja keras itu baik, tapi jangan sampai terjebak jadi workaholic yang merugikan diri. Kesuksesan bukan hanya soal pencapaian, tapi juga menjaga keseimbangan hidup dengan mengenali diri, menetapkan batasan, dan memberi ruang untuk istirahat agar tetap sehat dan bahagia.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA