Pernah Jadi Tukang Rongsok, Dandi Punya Cita-Cita Mulia untuk Bahagiakan Keluarga

Pernah Jadi Tukang Rongsok, Dandi Punya Cita-Cita Mulia untuk Bahagiakan Keluarga


Siti Adidah
21/08/2024

Ini kisah Dandi Swandi, atau akrab disapa Dandi (19), tukang rongsok yang memiliki harapan besar ingin mengangkat derajat orang tua dengan mengikuti diklat di Rumah Gemilang Indonesia (RGI). Ia memiliki ambisi untuk menjadi orang sukses di kemudian hari. Dandi tinggal bersama orang tua dan adiknya di sebuah rumah kecil yang hampir roboh.

Sebelum Dandi memutuskan untuk bergabung di RGI, kegiatan sehari - harinya membantu sang ayah berjualan rongsok keliling dengan upah Rp. 30.000 per hari. Sementara ibunya membantu mencari nafkah keluarga dengan menjadi pengrajin anyaman bambu.

Menurutnya menjalankan profesi sebagai tukang rongsok seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan dipandang sebelah mata oleh orang sekitar.

”Saat itu pernah kejadian, saya benar-benar tidak tega melihat ayah diperlakukan tidak baik oleh konsumennya. Jadi hingga saat ini saya memiliki keinginan yang kuat untuk hidup maju dan sukses, agar bisa mengangkat derajat orang tua dan keluarga,” ujarnya.

RGI, menjadi pilihan pemuda asal Kampung Cikarag, Banyuresmi, Sukaheuning, Tasikmalaya ini untuk memulai mimpinya. Setelah lolos melalui tahap seleksi yang ketat, Dandi dengan semangat mempersiapkan segala kebutuhannya di perantauan nanti. Dandi mulai mencari rongsok terlebih dahulu untuk membiayai ongkos perjalanan menuju kampus RGI Sawangan, Depok.

Meski awalnya sempat ragu untuk melanjutkan pendidikan karena alasan ekonomi, dengan perjuangan yang luar biasa, dirinya kini menjadi santri RGI jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan tengah menempuh pendidikan serta pelatihan dengan sungguh - sungguh di RGI.

"Jika saya sudah berpenghasilan, saya ingin mewujudkan semua keinginan orang tua dan membuat rumah yang nyaman untuk keluarga kecil saya," tambah Dandi.

RGI menjadi unit program pemberdayaan dan pusat pelatihan (empowering and training center) LAZ Al Azhar sebagai upaya menanggulangi pengangguran di usia produktif dan telah berkiprah sejak tahun 2009 dengan memberikan diklat secara gratis untuk pemuda duafa dan generasi putus sekolah. Tujuannya agar para pemuda memiliki knowledge, attitude dan skill ahli di kelas jurusan desain grafis, foto dan videografi, fesyen, otomotif, administrasi perkantoran, teknik komputer dan jaringan, chef halal, dan rekayasa perangkat lunak.

BACA JUGA