Kifti Kamila, bayi berusia 7 bulan yang lahir dengan kondisi istimewa, yakni tanpa memiliki lubang anus atau dikenal dengan nama ilmiah atresia ani. Ia tengah berjuang untuk menambah berat badan agar bisa menjalankan operasi pelubangan anus yang kedua. Saat ini berat badannya masih di bawah 6 kg, sementara operasi baru bisa dilakukan ketika beratnya di atas 6kg. Kifti membutuhkan susu formula extra agar bisa segera menaikkan berat badannya dan menjalankan operasi.
Kehadiran buah hati tentu menjadi dambaan setiap pasangan yang telah menikah. Begitupun yang diharapkan oleh Ustadz Rizal dan sang istri, Fara. Namun, kebahagiaan yang dititipkan ternyata bersamaan dengan cobaan yang luar biasa. Bayi perempuan yang mungil tersebut memiliki kondisi atresia ani.
Meskipun lahir tanpa lubang anus, kondisi Kifti tetap sehat dan ceria. Sebelum dilakukan operasi pertama, Kifti buang air besar melalui saluran kencing. Tetapi, karena alasan kesehatan akhirnya mendapat rujukan ke RS Harapan Kita untuk melakukan operasi pelubangan di bagian sisi perut agar bisa buang air besar dengan alat yang bernama kantong kolostomi. Alat tersebut kemudian ditempel di sisi bagian usus yang dilubangi melalui proses operasi.
Baca juga: Aksi Kepedulian, LAZ Al Azhar Hadirkan Trauma Healing untuk Masyarakat Terdampak
Ustad Rizal dan istrinya tinggal di rumah mertuanya di Pondok Serut, Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan. Mertuanya yang sudah menjanda hidup dari hasil kontrakan yang dimilikinya sebesar 1.500.000/bulan. Pendapatan tersebut juga sering digunakan untuk membantu sang cucu ketika sedang membutuhkan bantuan kesehatan.
Meskipun untuk biaya operasi telah ditanggung BPJS, namun kebutuhan kesehatan lainnya dirasa sangat berat. Terlebih Ustad Rizal yang bekerja sebagai guru di sekolah SDIT berpenghasilan pas-pasan. Sedangkan kebutuhan bulanan untuk Kifti seperti kantong kolostomi sebanyak 20 buah per bulan, susu formula khusus sebanyak 6 kaleng, diapers, dan kebutuhan untuk setiap kali kontrol ke RS Harapan kita harus terpenuhi. Penghasilan Ustadz Rizal pun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil tersebut.
Baca juga: Kisah Odo Hadori, Petani yang Sabet Penghargaan Bupati Tasikmalaya
Pada hari Kamis (08/08) LAZ Al Azhar hadir memberikan bantuan untuk Kifti. Akan tetapi bantuan ini belumlah cukup. Masih dibutuhkan uluran tangan dari semua pihak untuk memenuhi kebutuhan Kifti selama masa pengobatannya hingga sembuh.
“Ketika berat badan Kifti sudah 6 kilogram, dokter menyarankan untuk segera dibawa ke RS Harapan Kita agar segera dijadwalkan untuk operasi yang kedua. Namun, karena sempat sakit dan sulit membeli susunya yang 300.000 per kaleng setiap 4 hari, jadi berat badannya belum cukup untuk operasi,” ujar Fara, orang tua Kifti.