Dalam kehidupan seorang muslim, setiap detik waktu kita beharga dan setiap tindakan memiliki potensi untuk mengalirkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Namun, tahukah kamu bahwa terdapat pahala yang mengalir kepada kita meski tanpa perlu melakukan suatu apapun?
Sebuah benang merah yang mengungkapkan bahwa pahala yang hadir dari kebaikan yang belum pernah dikerjakan adalah bersumber dari aliran pahala seseorang yang mengumpat (berkata keji) kepada kita. Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah seorang muslim difitnah dalam suatu hal yang dia bebas darinya melainkan Allah mengangkat derajatnya dan menghapuskan kesalahannya.” (H.R Muslim)
Baca juga: Jangan Lupa Baca Al-Kahfi di Hari Jumat!
Mengumpat tidak hanya menyakiti orang lain, melainkan juga menyakiti diri sendiri. Bagaimana bisa? Secara tidak sadar, orang yang mengumpat orang lain adalah mentransfer pahala kebaikan yang dimilikinya kepada kepada sosok yang diumpat. Jika pahala sang pengumpat tidak cukup untuk dialihkan, maka keburukan dosa yang dimiliki orang yang diumpat akan dilempar pada sang pengumpat. Rasulullah saw bersabda:
Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka”. (HR. Muslim).
Konsep ini memberikan pembelajaran kepada kita untuk bersabar dan tidak membalas umpatan atau kekejian yang hadir kepada kita karena Allah akan menggantinya dengan pahala yang berlimpah. Hal ini juga memberikan pelajaran kepada kita untuk senantiasa menjaga lisan dan memaafkan.
Dalam diam, tanpa kita sadari, pahala terus mengalir sebagai bukti keadilan dan kasih sayang Allah Swt kepada hamba-Nya yang sabar dan penuh cinta kasih. Semoga kita semua dapat menjadi penerima keutamaan ini dan terus bertumbuh dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.