Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lamor Kelud tengah menikmati hasil dari proses usaha menanam cabai yang dijalani selama ini. Musim panen kali ini membawa keberkahan yang luar biasa. Pasalnya sebanyak 34 anggota KSM Lamor Kelud berhasil memanen cabai 2-3 ton per harinya, Kamis, (18/3).
Agus Pujianto salah satu anggota KSM Lamor Kelud mengungkapkan rasa syukurnya karena hasil panen cabai meningkat lebih dari 50 kg per anggota. Padahal tahun sebelumnya ia hanya memperoleh hasil panen cabai di bawah angka 50 kg.
“Alhamdulillah dibanding panen tahun lalu, panen cabai tahun ini lebih banyak dan meningkat. Harga jualnya pun cukup besar pada tahun lalu tidak sampai Rp 20.000 per kilogram namun tahun ini sangat luar biasa mencapai Rp. 100.000 per kilogram,” katanya.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri adalah petani yang memanfaatkan kesuburan tanahnya. Komoditi pertanian yang cocok ditanam di sini adalah cengkeh, kopi, lombok, bawang merah serta tanaman buah-buahan seperti alpukat dan durian. Namun yang menjadi unggulan adalah kopi dan cabainya.
Hasil panen cabai tersebut dijual sebagai hasil perekonomian keluarga. Umumnya mereka menjual langsung ke pengepul atau ke Pasar Induk Pare Kediri. Selain itu, agar hasil panen cabai dapat menghasilkan pendapatan yang maksimal saat harga cabai turun para anggota KSM Lamor Kelud memproduksi abon cabe kemasan yang dipasarkan ke berbagai daerah sekitar hingga luar kota. Abon cabai tersebut dibandrol dengan harga 15 ribu rupiah dalam ukuran kemasan botol 50 gr.
“Untuk produksi abon cabai sendiri kita baru memulai sekitar bulan Januari 2019. Karena Desa Puncu sendiri merupakan sentra cabai di Kabupaten Kediri. Melihat naik turunnya harga cabai yang tak stabil kami berinisiatif membuat bon cabai tersebut,” kata Aynut Dhobit Dasamas LAZ Al Azhar.
Besarnya manfaat yang dirasakan para anggota KSM Lamor Kelud ini tidak hanya memudahkan akses pembiayaan pertanian berbasis syariah yang ramah petani, tetapi juga meningkatkan kualitas keagamaan dan jiwa entrepreneur di setiap anggotanya.
Semua pencapaian program pemberdayaan pada program Indonesia Gemilang tentu tidak lepas dari peran penting Dasamas yang dengan sigap mendampingi desa-desa binaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Tidak hanya mendampingi masyarakat, Dasamas juga menjalankan fungsinya sebagai fasilitator, trainer, mobilisator, dan pelatih ditengah masyarakat dengan beragam profesi dan karakter.