Allah Tak Menilai Debu di Bajumu, tapi Niat di Hatimu

Allah Tak Menilai Debu di Bajumu, tapi Niat di Hatimu


Risdawati
08/08/2025
5 VIEWS
SHARE

Banyak di antara kita yang bekerja di luar rumah dengan pekerjaan yang membuat badan dan pakaian mudah kotor. Misalnya para petani yang pulang dengan lumpur di bajunya, pedagang kaki lima yang sering terpapar asap dan minyak penggorengan, tukang bangunan yang penuh dengan debu dan semen, serta pekerja bengkel yang penuh dengan oli.

Tak jarang dengan kondisi seperti itu banyak pekerja yang merasa malu dan menganggap tidak layak untuk menghadap Allah. Akibatnya ada yang menunda bahkan meninggalkan salat. Pemahaman seperti ini harus diluruskan, sebab Allah Swt tidak pernah mempersulit seorang hamba-Nya untuk beribadah. Allah berfirman dalam surah ayat 185 dan 286 berikut:

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesulitan bagimu…” (QS. Al-Baqarah: 185).

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS. Al-Baqarah: 286).

Baca Juga: Perbaiki Salatmu, Tuhan Perbaiki Hidupmu

Pertama-tama yang harus kita ketahui adalah membedakan antara kotor dan najis, sebab sebagian orang masih menganggap bahwa kotor sama dengan najis. Padahal kotor karena keringat, debu, atau minyak di wajah tidak membatalkan salat. Baginya cukup untuk menghilangkan hadas tersebut dengan wudu. Sedangkan najis adalah segala sesuatu yang kotor dan tidak suci, misalnya pakaian, tempat salat dan lainnya yang terkena air kencing manusia/hewan atau darah. Ini wajib untuk dibersihkan bagian yang terkena najis sesuai ketentuan syariat.

“Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh anggota sujud dan tidak menahan rambut serta pakaian, serta aku diperintahkan untuk bersujud di atas tanah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Banyak hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah saw salat dengan pakaian seadanya padahal pakaiannya dipenuhi oleh debu dan lainnya, namun Nabi saw tidak menunda salat selama tidak terkena najis dan dalam keadaan berwudu.

Baca Juga: Luar Biasa, Ternyata Salat Ba’diah Isha Lebih Utama dari Tarawih? Simak Penjelasannya!

Bekerja mencari nafkah adalah ibadah, tapi bekerja jangan sampai mengalahkan ibadah salat. Ketika kamu menjaga salat tepat waktu meskipun dalam kondisi fisik yang tidak ideal, sesungguhnya kamu sedang menjaga kesucian batin. Allah tidak menilai seseorang dari pakaian mahal yang dipakai atau aroma wangi dari minyak yang kamu gunakan, tapi Allah menilai dari niat dan ketaatanmu.

Maka, jangan jadikan badan kotor sebagai alasan untuk meninggalkan salat. Islam itu memudahkan. Yang paling penting adalah niat, kesadaran, dan usaha untuk tetap menjaga salat di segala keadaan.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA