Tiga Tips Hadapi Aktivitas Baru di Bulan Syawal

Tiga Tips Hadapi Aktivitas Baru di Bulan Syawal


Eliyah
30/04/2024

Syawal menjadi salah satu bulan yang istimewa, karena pada bulan ini seluruh umat Islam merayakan hari raya Idulfitri. Di Indonesia hari raya Idulfitri sering menjadi momen libur panjang yang dimanfaatkan untuk mudik ke kampung halaman, rekreasi bersama keluarga atau kegiatan kebersamaan lainnya.

Kembali bekerja setelah melewati libur panjang memang bukan hal yang mudah. Libur panjang yang harusnya menjadi salah satu motivasi untuk kembali semangat malah seringnya menjadi ruang kemalasan dan bingung untuk kembali memulai aktivitas secara normal.

Di dalam Islam, bulan syawal adalah bulan peningkatan amal yang diharapkan kita sebagai umat Islam mampu meningkatkan amal kebaikannya. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan semangat hadapi aktivitas baru di bulan Syawal :

1. Buat to do list

Salah satu cara untuk memulai aktivitas baru setelah lebaran adalah dengan membuat daftar aktivitas (to do list ) untuk membantu mengingat dan menyesuaikan apa saja yang harus dikerjakan. 

Membuat jadwal aktivitas juga dapat membantu mengembalikan semangat yang telah surut dan sedikit demi sedikit akan mengantarkan kita untuk kembali terbiasa dengan pekerjaaan dan aktivitas yang hadir. 

Baca juga: Cara Ini Bisa Buat Kamu Tetap Semangat Ibadah Pasca Ramadan!

2. Mulai pelan-pelan

Di tengah suasana setelah libur lebaran, jangan tiba-tiba memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang padat dan berat. Mulailah dengan pelan-pelan dan terjadwal. Misal mulailah dengan memajukan jam bangunmu secara perlahan, lalu mulai lakukan aktivitas yang akan kamu kerjakan, lakukanlah dengan santai dan enjoy agar semangatmu kembali terkumpul.

3. Gunakan strategi istirahat dan jeda

Untuk menghadapi aktivitas baru setelah liburan panjang di bulan Syawal adalah dengan menggunakan teknik podomoro. Konsep ini bisa membuat kita lebih fokus dan produktif, dengan menggunakan strategi istirahat dan jeda dapat membuat kita menghilangkan distraksi. 

Dalam hal menjaga produktivitas dalam mengelola aktivitas, Rasulullah saw adalah contoh manusia produktif. Bahkan, tercatat menjadi manusia paling berpengaruh nomor satu di dunia. Sejak kecil telah dijaga dan memberikan kemaslahatan dan kebermanfaatan untuk sekitarnya. Allah Swt berfirman :

“(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran: 191)

BACA JUGA