Perjalanan wisata edukasi bersama My Heart for Yatim binaan LAZ Al Azhar kali ini dilakukan dengan berkolaborasi bersama Bank Danamon Syariah dan Travel Iskandaria. Dengan tujuan memberi pengalaman menarik melalui perjalanan yang menyenangkan, anak-anak yatim mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada di Bandung, Sabtu, (14/10).
Adapun lokasi yang dituju yaitu Gunung Tangkuban Perahu, Floating Market Lembang, dan The Great Asia Africa. Mengusung tema "Wisata Bahagia Bareng My Heart for Yatim" diharapkan dengan adanya kegiatan rekreasi ini dapat memberikan memori kebahagiaan untuk mereka, karena pada dasarnya, anak-anak yatim sangatlah butuh diperhatikan. Perhatian tidak hanya diberikan dalam bentuk materi, tapi juga kasih sayang, kepedulian dan menyediakan waktu untuk menghibur atau bermain bersama mereka.
Baca juga: Paket Bahagia Yatim, Bentuk Dukungan Pendidikan Yatim di Sulawesi Selatan
Sejak di perjalanan ke Gunung Tangkuban Perahu, anak-anak dimanjakan dengan pemandangan indah pepohonan pinus bukit dan udara yang sejuk, apalagi saat di atas gunung terdapat kawah dan dapat berfoto bersama. Tidak jarang dari mereka memandang takjub alam yang sebelumnya belum mereka lihat.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Floating Market Lembang atau Pasar Terapung, sebutan untuk sarana jual beli yang terletak di atas perairan danau. Di sini, anak-anak bisa jajan aneka macam jajanan, bermain di playground dan lainnya.
Tujuan terakhir yaitu mengunjungi The Great Asia Africa, sebuah miniatur negara berupa bangunan yang menghadirkan berbagai budaya dari tujuh negara seperti kostum khas, replika pedesaan hingga tradisi yang biasa digelar di negara-negara Asia Afrika tersebut.
Baca juga: LAZ Al Azhar Gandeng Ustad Maulana dalam Acara Tabligh Akbar dan Santunan Anak Yatim
Nursyamsi, selaku Koordinator My Heart for Yatim menyampaikan dalam kesempatan wisata edukasi bersama anak yatim telah membawa kebahagiaan yang luar biasa bagi anak-anak. Berkat kolaborasi ini, anak-anak yatim bisa jalan-jalan sekaligus banyak mendapatkan pelajaran yang tidak diperoleh di sekolah.
"Kami berharap kegiatan positif dan menyenangkan seperti ini dapat rutin dirasakan anak-anak yatim. Jangankan untuk bisa berlibur, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja terbilang pas-pasan. Jadi mereka jarang sekali rekreasi karena memang terkendala ekonomi," ujarnya.