Temuireng, (2/9) – Pagi itu, lahan pekarangan yang biasanya sunyi berubah menjadi riuh penuh canda. Kelompok Wanita Tani (KWT) Pakem Mulyo, Desa Temuireng, memulai hari dengan kegiatan panen bersama, dilanjutkan dengan rapat internal yang membahas masa depan ketahanan pangan lokal. Pendampingan langsung diberikan oleh Dai Sahabat Masyarakat (Dasamas) LAZ Al Azhar.
Panen tidak hanya dimaknai sebagai hasil jerih payah, tetapi juga menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi dan menyusun langkah-langkah ke depan. Beberapa poin penting mengemuka dalam rapat tersebut:
1. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Baru
Dua anggota, Sumarni (RT 18) dan Sutris (RT 17), mengajukan lahan pekarangan mereka untuk dijadikan lokasi budidaya sayuran. Namun, keterbatasan penjaga masih menjadi kendala utama dalam pengelolaan lahan baru ini.
2. Penerimaan Anggota Baru
Sebanyak tiga anggota baru resmi bergabung dalam KWT. Meski masih di bawah target, kehadiran mereka menjadi angin segar bagi regenerasi dan semangat kelompok.
3. Rencana Pemanenan dan Penanaman Baru
Persiapan panen akhir menjadi momen perencanaan penanaman siklus selanjutnya. KWT mulai menyusun strategi penanaman siklus berikutnya agar produktivitas tetap berkelanjutan.
4. Laporan Pendapatan
Dalam dua bulan terakhir, kelompok mencatat hasil penjualan produk pertanian. Rincian disampaikan dalam forum untuk menjaga transparansi dan motivasi bersama.
5. Penguatan Jadwal Perawatan Lahan
Penjadwalan ulang untuk kegiatan menyiram dan pembersihan gulma dibahas demi menjaga kualitas lahan dan hasil panen.
Lahan pekarangan rumah terbukti memiliki potensi besar sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. Melalui program pendampingan, KWT Pakem Mulyo diarahkan agar semakin mandiri dan produktif. Pendamping dari Dasamas Wilbin Desa Temuireng akan terus memberikan motivasi, sesi berbagi pengalaman, dan pelatihan teknis untuk meningkatkan keterampilan para anggota.
Kegiatan tersebut menjadi upaya agar kebermanfaatan semakin meluas bagi para perempuan tani Desa Temuireng. Bukan hanya dalam pemanfaatan lahan, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup dan ketahanan pangan keluarga.