Dari Pekarangan Kosong jadi Ladang Rezeki

Dari Pekarangan Kosong jadi Ladang Rezeki


Eliyah
29/10/2025
25 VIEWS
SHARE

Makno (63), lelaki sederhana yang tinggal di ujung Dusun Geritan, Desa Eromoko, tanah Wonogiri yang tenang dan bersahaja. Rambutnya mulai memutih, namun tangannya masih akrab dengan cangkul dan semen. Sehari-hari, ia dikenal sebagai tukang bangunan, pekerjaan yang tak pernah benar-benar pasti. Kadang ada panggilan kerja, kadang tidak. Namun hidup, seperti tanah yang kering, selalu memberi ruang bagi yang mau menanam harapan. 

Di sela hari-hari yang tak menentu itu, Makno mencari cara untuk menambah nafkah. Ia menengok tanah di sekeliling rumahnya, pekarangan yang dulu dibiarkan kosong dan hanya ditumbuhi ilalang. Dari situlah ia mulai bertani.

Tahun 2021 menjadi titik balik kecil dalam hidupnya. Ketika LAZ Al Azhar melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gemah Ripah hadir di Dusun Geritan, benih pengetahuan baru mulai tumbuh di benaknya. Ia bergabung sebagai anggota, membawa semangat dan niat untuk belajar dan berubah. Dari sana, ia menemukan satu hal sederhana namun berharga: bahwa halaman rumah pun bisa menjadi ladang rezeki jika disentuh dengan kesungguhan.

Makno tak menunda. Dengan tanah yang ada, dengan pupuk organik yang ia olah, ia menyulap pekarangan menjadi kebun kecil penuh kehidupan. Terong, pare, cabai, sawi, bayam, dan kangkung tumbuh berbaris rapi di depan rumahnya, seolah semesta ikut menumbuhkan semangatnya. Setiap tanaman yang tumbuh, setiap daun yang hijau, seakan menjadi saksi kerja keras dan keteguhan hatinya.

Kini, hasil kebunnya bukan hanya memenuhi kebutuhan dapur sendiri. Sayur-sayur itu juga rutin dijual kepada mitra usaha yang mempercayai kualitas tangan Makno. Dari sana, mengalir tambahan rezeki yang tak hanya menambah penghasilan, tapi juga menumbuhkan rasa syukur. 

Bagi Makno, berkebun bukan sekadar urusan perut, melainkan cara berdialog dengan kehidupan. Ia berharap apa yang ia lakukan bisa menginspirasi tetangganya, agar tak ada lagi tanah yang diam, agar setiap halaman rumah bisa menjadi halaman harapan.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA