“Infakkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” menjadi gelar untuk guru yang sering kali kita dengar di luaran. Kalimat seperti ini memang pantas disematkan kepada para guru. Guru bukan sekadar memberikan pengajaran terhadap para siswa, tetapi juga sebagai pendidik yang membentuk karakter anak. Melalui guru, setiap orang mendapatkan banyak pengalaman, pelajaran, dan ilmu pengetahuan yang nantinya dapat memberikan perubahan, baik untuk diri sendiri, masyarakat, agama, dan negara.

Sedekah sedikit, lama-lama jadi bukit, bukan sekadar pepatah, melainkan sebuah filosofi yang menggugah kita untuk terus memberi. Mari kita mulai dengan langkah kecil, karena setiap kontribusi, sekecil apapun, memiliki potensi untuk membawa perubahan yang besar. Dengan kebiasaan ini, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga memperkaya diri kita sendiri dengan nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang.

Jika ada hal-hal yang membuat kita harus menolak pemberian orang lain, ucapkan kata maaf dan berikan alasan yang logis. Hal itu meminimalisir kesalahpahaman dan rasa kecewa berlebih.

Madu adalah makanan manis yang dihasilkan dari lebah yang mengumpulkan nektar dari berbagai bunga. Nektar yang dihisap oleh lebah akan disimpan dalam perut mereka. Enzim invertase yang terdapat dalam badan lebah akan memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa yang lebih sederhana. Nantinya lebah akan memuntahkan nektar tadi di sarangnya. Setiap jenis madu memiliki rasa yang berbeda-beda, ada yang sangat manis atau malah asam. Ini semua tergantung dengan sumber bunga yang para lebah ambil.

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

“Janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahuinya.” (Q.S Al-Baqarah: 188).

Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat Muslim. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt kepada nabi terakhir yakni Nabi Muhammad saw. Segala kehidupan yang kita jalani diatur dengan rapi oleh Al-Qur’an. Itulah kenapa, orang-orang yang berpegang teguh pada Al-Qur’an hidupnya tidak akan tersesat selamanya.

“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka untuknya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan ‘alif lam mim’ satu huruf, akan tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)

Yuk, mari kita mulai paham bagaimana kondisi teman bicara kita ketika sedang ingin diajak bercanda dan tidak. Candaan yang berlebihan akan mengundang luka, bukan tawa. Bercanda bisa membawa pahala jika orang yang kita ajak bercanda merasa bahagia juga. Bercanda yang berlebihan, malah akan membuat keruh suasana. Kamu boleh bercanda tapi sewajarnya. Cukup sedekah saja yang dilebihkan, bercanda jangan berelebihan. Buat kamu yang senang sekali bercanda, semoga dalam beramal tidak sebercanda itu.