Meski begitu, terdapat hal yang disunahkan untuk tidak dilakukan seorang muslim yang hendak berkurban yaitu memotong kuku dan rambut di awal bulan Dzulhijjah hingga setelah menyembelih hewan kurban.

Kurban dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas nikmat kehidupan yang diberikan. Selain itu, dengan berkurban umat muslim telah mengikuti ajaran Nabi Ibrahim AS. Betapa besar kemuliaan imannya saat Allah memerintahkan beliau untuk menyembelih anak tercintanya sebagai tebusan yaitu Nabi Ismail AS ketika hari An-Nahr (Idul Adha).

Momentum perayaan Iduladha 1443 H semakin dekat. Sebagai bukti taat kepada Allah SWT, umat muslim telah bersiap untuk memilih hewan kurban terbaik untuk disembelih. Hal ini membuat permintaan hewan kurban seperti sapi, kambing, domba dan kerbau pun semakin meningkat. Namun, pada tahun ini para peternak tengah mendapatkan musibah tentang penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada binatang ternak. Jadi, kita harus benar-benar memastikan hewan yang dipilih untuk kurban adalah hewan yang sehat dan sesuai syariat.

Para ulama menjelaskan bahwa menyembelih hewan kurban pada hari Iduladha lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau seharga dengan hewan kurban, atau bahkan lebih baik dari itu. Syekhul Islam mengatakan: “Berkurban, aqiqah, hadyu sunnah, semuanya lebih baik, dari pada sedekah dengan uang senilai hewan yang disembelih.” (Majmu' Fatawa, 6:304). Lantas apa saja hikmah dari ibadah kurban? Berikut ringkasannya: