Sebentar lagi umat muslim akan bertemu dengan hari raya Iduladha. Perayaan hari raya ini tidak luput dari ibadah berkurban. Agar ibadah kurban afdal dan sah, maka perlu diperhatikan syarat-syarat dan ketentuannya, termasuk kesehatan pada hewan kurban. Menjaga kesehatan hewan kurban sejak awal hingga proses penyembelihan merupakan langkah penting dalam memastikan daging yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.

Hari raya Iduladha sebentar lagi tiba. Ibadah kurban adalah ibadah istimewa di hari raya tersebut. Banyak umat muslim yang berlomba-lomba ingin melaksanakan ibadah kurban. Selain berpahala, kurban adalah salah satu bentuk kegiatan yang banyak sekali manfaatnya baik untuk pribadi maupun orang lain.

Sebentar lagi umat muslim akan bertemu dengan bulan Dzulhijjah dan merayakan hari raya Iduladha. Kebiasaan yang sudah menjadi syariat pada hari raya ini adalah menyembelih hewan kurban. Alih-alih menyembelih kambing, domba, dan unta, ada sahabat Rasulullah yang menyembelih ayam di hari raya Iduladha. Kisah ini datang dari dua sahabat Nabi; Bilal bin Rabbah dan Ibnu Abbas. Keduanya memiliki kebiasaan yang unik, yaitu menyembelih ayam di hari raya kurban.

Berlomba-lomba dalam kebaikan salah satunya adalah dengan mempersiapkan diri menjelang hari raya kurban. Setiap umat muslim yang tergolong mampu sangat dianjurkan untuk berkurban. Perintah berkurban pun dijelaskan dalam surah Al-Kautsar ayat 2, “Maka salatlah engkau karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (Q.S Al-Kautsar: 2). Selain menjadi ibadah yang sangat istimewa di bulan Dzulhijjah, ibadah kurban juga memiliki keutamaan yang sangat luar biasa. Keutamaan ini bisa menjadi motivasi kita untuk terus berkeinginan melaksanakan ibadah kurban, bahkan kalau bisa setiap tahun.

Kisah inspiratif ini datang dari ulama Sufi yakni Abdullah bin Mubarak. Ia adalah seorang ulama besar, ahli fikih dan hadis. Lahir di Marwa pada 118 H dan wafat pada 181 H. Ia begitu dikenal dengan kecerdasan, kealiman, dan kedermawanannya. Ia adalah sosok manusia yang bersih hatinya, sopan perangainya, dan luas wawasannya.

Iduladha menjadi sebuah momen untuk mendapat banyak keutamaan dari ibadah kurban. Di momen ini, setiap umat muslim yang berkurban mendapatkan banyak pahala dari Allah Swt. Ibadah ini juga menjadi salah satu bentuk kepatuhan, ketaatan, dan rasa syukur kepada Allah. Lantas bagaimana jika berkurban untuk orang yang sudah meninggal? Boleh.

Menjelang hari raya Iduladha, setiap umat muslim tentu mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Hari raya Iduladha ini identik dengan ibadah kurban, sehingga orang-orang sudah mulai mempersiapkan hewan-hewan ternak untuk disembelih nanti. Kesunahan di hari raya Iduladha bukan sekadar berkurban. Tetapi banyak amalan yang bisa dilakukan, sama halnya amalan yang dilakukan Rasulullah sebelum salat Iduladha.

Kurban termasuk syiar Islam yang disyariatkan dalam kitabullah dan sunah Rasul. Menjelang hari raya, setiap umat muslim mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah kurban bagi yang mampu. Persoalan ibadah kurban juga tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Syarat-syarat berkurban harus dipenuhi agar hewan ternak yang dikurbankan bisa afdal dan sah.

Salah satu amalan yang disunahkan oleh Rasulullah adalah berkurban. Ibadah ini dilaksanakan setiap hari raya Iduladha, yakni 10 Dzulhijjah. Mendekati perayaan hari raya kurban, banyak orang yang mulai menjajakan hewan kurban, mulai dari kambing maupun sapi yang dijual- jual di peternakan.

Berkurban adalah ibadah yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim. Ibadah kurban dilakukan setiap hari raya Iduladha. Oleh karena itu, setiap umat muslim sangat dianjurkan untuk berkurban setiap tahunnya. Melaksanakan ibadah kurban bukan semata-mata menyembelih hewan ternak. Lebih dari itu, makna berkurban merupakan bentuk pengungkapan rasa syukur kepada Allah atas berkah dan nikmat yang diberikan.