Menampilkan postingan dengan label "gayahidup"
Zero Post: Revolusi Hening di Balik Layar yang Terlalu Bising
Risdawati 10/12/2025
“Keheningan itu bukan ketidakhadiran; itu seni memilih untuk tidak dilihat.” Bagi Generasi Z, keheningan ini bukan kelemahan, melainkan bahasa baru dalam dunia yang terlalu bising. Di tengah derasnya arus konten dan kebutuhan untuk selalu tampak, tren zero post muncul sebagai bentuk pernyataan: tidak semua yang nyata harus dipamerkan, dan tidak semua yang penting harus dibagikan.
7 Alasan Gen Z Jarang Bawa Dompet dan Lebih Pilih Cashless
Risdawati 05/12/2025
Generasi Z adalah kelompok yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Mereka tumbuh di era internet yang sudah sangat matang, ketika ponsel pintar, media sosial, dan teknologi digital menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Karena kedekatan mereka dengan teknologi inilah, berbagai perilaku dan kebiasaan Gen Z terlihat sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya, termasuk dalam cara mereka mengelola uang.
Semir Rambut: Tren Gaya atau Pelanggaran Syariat?
Risdawati 06/10/2025
Menyemir atau mewarnai rambut saat ini sudah menjadi gaya hidup modern. Berbagai pilihan warna mudah didapatkan mulai dari warna cokelat, kuning, hijau, hingga merah marun pun tersedia. Penyemiran rambut ini umumnya dilakukan oleh sebagian besar anak muda, namun kini banyak orang yang sudah lanjut usia mengikutinya. Tren di atas perlu dikaji secara mendalam menggunakan perspektif fiqih, sebab menyemir rambut merupakan salah satu upaya seseorang untuk menjadikan dirinya tetap percaya diri dan tampil menarik di mata orang lain.
Hidup Berlimpah: Menyikapi Perilaku Konsumtif dalam Perspektif Islam
Eliyah 12/02/2024
Dalam Islam perilaku konsumtif jelas dilarang karena perilaku tersebut dapat mengakibatkan sifat sombong, riya dan mubazir. Perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan agar bisa mencapai kepuasan yang maksimal. Dalam artian luas, konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan serta tidak ada skala prioritas.