“Allah itu tidak adil!” Kalimat di atas mungkin sering kita dengar dari ungkapan sebagian orang yang merasa dirinya paling menderita. Ungkapan tersebut bisa jadi karena lemahnya iman dan kurangnya manajemen diri. Kekecewaan yang terjadi pada diri kita kadang juga membuat kita bertanya-tanya “Mengapa harus aku? Kenapa Allah mengujiku dengan hal ini?” pertanyaan-pertanyaan seperti ini yang justru membuat kita menjadi hamba yang lupa diri terhadap banyak nikmat yang Allah berikan. Padahal ujian yang kita rasakan itu tidak sebanding dengan nikmat yang kita terima.

Di kehidupan yang serba kompetitif ini, beberapa orang masih banyak sekali memenuhi kebutuhan hidup dengan mengikuti standar orang lain. ketidakpuasan terhadap apa yang dimiliki saat ini juga membuat beberapa orang seringkali memaksa hidup melebihi batas kemampuan. Memang benar, jika hidup sekadar memenuhi keinginan tanpa mempertimbangkan kebutuhan, kita akan dihantam krisis finansial, karena banyak orang terjebak dalam pola pengeluaran yang merugikan.

Dadan Kurnia atau yang akrab dipanggil Dadan merupakan salah satu petani binaan LAZ Al Azhar di Desa Cinanggela, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jika sebelumnya Dadan bekerja di kota sebagai buruh harian untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, kini Dadan memilih untuk menjadi Petani Sejati di kampung halamannya.

Pertanian berkelanjutan adalah kunci untuk mengatasi krisis pangan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya ketahanan pangan dan cara mereka berkontribusi. Salah satunya diberikan pemahaman melalui pelatihan pertanian kepada petani tentang praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan.

Perekonomian keluarga yang tergabung sebagai anggota Bank Sampah Sadar Asri di Desa Jenawan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Indonesia mengalami peningkatan. Beberapa diantara mereka telah memiliki penghasilan tambahan dari tabungan sampah yang rutin diserahkan kepada para pengurus bank sampah.

Zakat penghasilan adalah salah satu bentuk ibadah yang penting dalam Islam. Dengan memahami dan melaksanakan zakat penghasilan, umat Muslim tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Mari kita tingkatkan kesadaran dan kepedulian kita terhadap zakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial kita.

Melalui RGI, LAZ Al Azhar juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para pemuda Indonesia agar lebih berdaya dan mandiri sehingga bisa meningkatkan taraf hidupnya. Dengan bantuan dari para donatur, RGI masih bisa bergerak hingga sekarang dan sudah berhasil meluluskan ribuan peserta yang sudah siap terjun di dunia kerja.

Keceriaan terpancar dari raut wajah anak-anak yatim binaan LAZ Al Azhar saat mengikuti kegiatan membuat kreasi aquascape. Acara yang bertujuan untuk melatih kreativitas anak-anak ini digelar di Be'Corner & Coffee Jalan Sasak Panjang, Tajur Halang, Bogor, pada Sabtu, (12/10).

Tidak hanya Islam, agama lain pasti juga menyuruh setiap umatnya untuk melakukan amalan sedekah. Kata sedekah berasal dari bahasa arab yaitu ‘shadaqah’ yang berasal dari kata ‘sidiq’ yang memiliki makna ‘kebenaran’. Sedekah menjadi salah satu opsi ibadah yang bisa meningkatkan rasa sosial dan toleransi serta menjauhkan kita dari sifat kikir. Bahkan setiap sedekah yang kita lakukan pasti ada ganjaran yang akan Allah berikan. Ini sudah disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 274.