Sebagai seorang muslim dan sebagai orang yang dimampukan untuk berkurban, tentu harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan ibadah tersebut. Tidak hanya tentang hukumnya, tentang tata cara penyembelihan, melainkan juga mengetahui hewan kurban yang seperti apa yang sebetulnya lebih afdal untuk dikurbankan. Apakah semua hewan ternak itu afdal untuk dikurbankan? Atau ada ketentuan lain sehingga hewan tersebut terbilang lebih afdal untuk dikurbankan.
Hal ini terkadang menjadi pertanyaan umum, karena orang yang menjalankan ibadah berkurban biasanya ingin mengurbankan hewan yang terbaik agar mendapatkan pahala yang terbaik juga dari Allah Swt. Namun, segala ibadah yang dilaksanakan karena Allah, semua akan bernilai pahala, Insyaallah.
Dilansir dari Media Indonesia (14/06/23), Mazhab Syafi’i berpendapat bahwa paling utama berkurban dengan unta, kemudian sapi, kemudian domba, kemudian kambing. Dan Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad, dan Imam Daud telah berkata dengan pendapat demikian. Sedangkan Imam Malik berkata yang paling utama adalah kambing, kemudian sapi, kemudian unta. Beliau berkata domba lebih utama dan kambing jawa. Domba jantan lebih baik dari kambing betina dan kambing betina lebih baik dari unta dan sapi.
Secara umum, mayoritas masyarakat Indonesia menganut mazhab Syafi’i yang kemudian pendapat ini bisa menjadi patokan umat muslim dalam beribadah kurban. Jika diurutkan, hewan kurban pertama yang lebih afdal adalah unta. Urutan ini diambil dari hewan yang memiliki banyak daging. Namun, di Indonesia, unta mungkin belum pernah dijadikan hewan kurban karena umat Islam di Indonesia lebih banyak menemukan hewan kurban seperti sapi, kambing atau domba. Hal ini kemudian menjadi pertanyaan, ‘berarti jika demikian, sapi lah yang lebih afdal daripada kambing atau domba?’
Perbedaan pendapat para ulama terkait hewan kurban ini kemudian dijelaskan secara ringkas oleh Buya Yahya.
Dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV (14/06/23), Buya Yahya menjelaskan, “Ada perbedaan antara mazhab Syafi’i dengan yang lainnya. Hanya langsung kami sampaikan kesimpulan para ulama bahwasanya yang lebih afdal atau utama adalah hewan kurban yang lebih banyak manfaatnya untuk orang-orang menerima kurban. Kaidahnya seperti itu saja; mana yang lebih banyak daging yang bisa dibagikan, maka itu yang lebih maslahat.”
Sehingga ketika ada yang bertanya ‘sapi atau kambing yang lebih afdal untuk dikurbankan?’ tergantung. Jika sapinya satu dan itu kurus, dibandingkan dengan kambing tujuh dan itu gemuk-gemuk, maka lihat mana yang lebih banyak menerima manfaat dari daging kurban tersebut. Begitupun dengan hewan kurban lainnya. Maka hal ini bukan dilihat dari jenis hewannya, melainkan dilihat dari yang lebih banyak dagingnya dan lebih enak, itulah yang lebih baik.
Berkurban adalah salah satu cara umat muslim dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt., sehingga hewan kurban yang dipersembahkan juga haruslah hewan yang memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.