Rajin Tadarus Tanpa Paham Maknanya, Tetap Dapat Pahala?

Rajin Tadarus Tanpa Paham Maknanya, Tetap Dapat Pahala?


Siti Adidah
07/09/2023

Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Segala ibadah manusia diatur di dalamnya, termasuk dalam membaca ayat suci Al-Qur’an. Dalam membaca Al-Qur’an, tidak sedikit yang sekadar membaca tanpa tahu maknanya, apalagi seorang yang awam. Kadang-kadang ini juga menjadi perbincangan, apakah orang yang membaca Al-Qur’an tanpa tahu makna tetap dapat pahala atau tidak.

Dalam Islam, membaca, memahami atau mentadaburi setiap ayat Al-Qur’an adalah suatu keharusan. Mengapa penting mentadaburi ayat Al-Qur’an? Salah satunya agar manusia berpikir dari makna yang terkandung, sehingga  dapat mengambil pelajaran di setiap ayatnya. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Sad ayat 29, “Sesungguhnya Al-Qur`an ini yang Kami turunkan kepadamu wahai Nabi berisi banyak manfaat dan kebaikan, supaya manusia merenungkan ayat-ayatnya dan memikirkan makna-maknanya, dan supaya orang-orang yang memiliki akal sehat dan cerdas mengambil pelajaran darinya.” (Q.S Sad: 29).

Baca juga: Tidak Kalah Istimewa, Inilah Peristiwa Bersejarah di Bulan Safar!

Jadi bagaimana dengan orang yang rajin tadarus, tetapi tidak tahu maknanya?

Orang yang rajin membaca Al-Qur’an tapi tidak tahu maknanya tetap mendapatkan pahala, karena lebih baik membaca Al-Qur’an tetapi masih belum tahu maknanya, daripada tidak membaca sama sekali. Orang-orang yang membaca Al-Qur’an dan yang tidak, kedudukannya saja sudah berbeda. 

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis di atas sudah disebutkan bahwa kedudukan orang yang sekadar membaca Al-Qur’an dan yang tidak itu berbeda. Berarti ada nilai tersendiri meski sekadar membaca Al-Qur’an. Orang yang rajin membaca Al-Qur’an tetapi tidak tahu maknanya ibarat mengambil air dari sungai dengan ember kotor yang berlubang. Meski air yang dibawa tidak begitu full, tetapi setiap tetesan air yang jatuh membersihkan kotoran dari ember tersebut. Sama halnya dengan hati; meski belum memahami makna dalam Al-Qur’an, tetapi dengan terus membacanya senantiasa dapat membersihkan hati kita.

Baca juga: 10 Penyakit Hati yang Harus Disembuhkan!

Akan tetapi, harus kita ingat baik-baik, hal seperti ini tidak bisa dilumrahkan. Allah Swt., hanya mengampuni orang-orang yang tidak tahu, bukan yang tidak mau belajar. Maka dari itu, meski sekadar membaca Al-Qur’an tetap mendapatkan pahala, belajar untuk terus memahami maknanya juga harus. Agar kita tidak menjadi hamba yang berdiam diri dan pasrah dengan ketidaktahuan.


BACA JUGA